Suara.com - Atlet panahan putri Korea Selatan, An San menjadi korban perundungan di internet hanya karena model rambut pendeknya. Raihan tiga medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 seakan tak berarti di mata warganet.
Melansir Channel News Asia via Marca, Minggu (1/8/2021), An San dituding warganet mendukung feminisme karena memiliki gaya rambut pendek khas pria.
Bahkan banyak warganet, yang didominasi laki-laki, meminta An San meminta maaf. Dia juga dihimbau untuk memulangkan medali emas yang telah diraih.
Dukungan dari selebriti hingga politikus pun membanjiri An San pasca perundungan yang terjadi. Banyak perempuan yang mengunggah foto potongan rambut pendek sebagai bentuk solidaritas untuk atlet 20 tahun itu.
Baca Juga: Ditekuk Chen Long Straigh Set, Anthony Ginting Gagal ke Final Bulutangkis Olimpiade Tokyo
"Dengan tampilan tegas itu, tolong tembak setiap prasangka di dunia saat kami mendukung rambut pendek Anda dan mendukung Anda," Sim Sang-jung, seorang anggota parlemen dari Partai Keadilan minoritas, memposting di Twitter.
Sementara itu, Channel News Asia melaporkan bahwa banyak wanita juga turun ke media sosial untuk mengunggah setidaknya 6.000 foto dengan rambut pendek.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in juga merilis pernyataan di media sosial untuk mengucapkan selamat kepada An San atas keberhasilannya di turnamen dan menunjukkan dukungannya terhadap pemanah.
"Kebanggaan An San adalah kebanggaan kami," tulis presiden Korea Selatan, menurut jurnalis Kelly Kasulis Cho.
"Selamat dan terima kasih kepada An San karena telah menunjukkan kepada kami permainan terbaik."
Baca Juga: Profil Jin Jong-oh, Atlet Penembak Legendaris Korea yang Sebut Atlet Iran Teroris
"Di balik pencapaian besar seseorang adalah pelatihan dan kesepian yang terus-menerus. Terkadang, kita harus mengatasi ekspektasi dan diskriminasi."
Pelatih mencoba melindunginya dari media dalam upaya untuk menghindari pertanyaan kontroversial dari wartawan. Pelatih An San mendesak jurnalis untuk tidak mengajukan pertanyaan di luar pertandingan.