Tak Puas dengan Medali Perak, Perenang AS Ryan Murphy Tuding Rivalnya Gunakan Doping

Syaiful Rachman Suara.Com
Jum'at, 30 Juli 2021 | 21:17 WIB
Tak Puas dengan Medali Perak, Perenang AS Ryan Murphy Tuding Rivalnya Gunakan Doping
Perenang AS Ryan Murphy meraih medali perak Olimpiade Tokyo di nomor gaya punggung 200 meter putra, Jumat (30/7/2021). [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perenang AS Ryan Murphy sepertinya tidak puas dengan perolehan medali perak di nomor gaya punggung 200 meter Olimpiade Tokyo. Atlet berusia 26 tahun itu dikabarkan ragu jika para pesaingnya 'bersih' menyusul kekalahannya dari perenang ROC (Rusia) dalam dua balapan.

Murphy mengamankan medali perunggu di nomor gaya punggung 100 meter sebelum kalah dari Evgeny Rylov di gaya punggung 200 meter pada hari Jumat (30/7/2021), yang membuatnya mengungkapkan rasa frustrasinya pada tim Olimpiade ROC yang telah menimbulkan kontroversi dalam beberapa tahun terakhir atas kasus doping.

Pemenang gaya punggung 200 meter putra Olimpiade Tokyo (kiri-kanan): Ryan Murphy (perak), Evgeny Rylov (emas) dan Luke Greenbank (perunggu), berpose usai pertandingan Jumat (30/7/2021). [AFP]
Pemenang gaya punggung 200 meter putra Olimpiade Tokyo (kiri-kanan): Ryan Murphy (perak), Evgeny Rylov (emas) dan Luke Greenbank (perunggu), berpose usai pertandingan Jumat (30/7/2021). [AFP]

Sebagaimana diketahui, di Olimpiade Tokyo, Rusia diwakili oleh ROC (Komite Olimpiade Rusia).

ROC adalah singkatan dari Russian Olympic Committee. Dalam Olimpiade Tokyo 2020, ROC berisi 335 atlet dari Rusia.

Semua atlet ROC dilarang menggunakan atribut negara, termasuk nama negara, bendera dan lagu kebangsaan Rusia.

Hal itu lantaran Rusia secara resmi dilarang bertanding di Tokyo karena pelanggaran doping atlet secara terstruktur oleh pemerintah Rusia yang diungkap Badan Anti-Doping Dunia (WADA) pada 2019.

Atas kasus tersebut, Pengadilan Arbritase Olahraga (CAS) memberi sanksi kepada Rusia berupa larangan berpartisipasi di ajang olahraga internasional selama 4 tahun. Meski pada akhirnya dikurangi menjadi 2 tahun setelah Rusia melakukan Banding. Hukuman tersebut akan berakhir pada Desember 2022.

"Ini sangat menguras mental, melewati latihan panjang bertahun-tahun hanya untuk mengetahui bahwa saya berenang dalam pertandingan yang mungkin tidak bersih, dan memang begitu," kata Murphy.

"Saya tidak memiliki bandwidth untuk berlatih Olimpiade pada tingkat yang sangat tinggi dan mencoba melobi orang-orang yang membuat keputusan bahwa mereka membuat keputusan yang salah."

Baca Juga: Hidilyn Diaz, Anak Tukang Becak Peraih Medali Emas Pertama Filipina di Olimpiade

Pada jumpa pers usai pertandingan, para peraih medali; Rylov, Murphy dan peringkat ketiga Luke Greenbank duduk berdampingan. Greenbank melontarkan hal yang sama seperti pesaingnya asal AS tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI