Suara.com - Hidilyn Diaz merupakan atlet Filipina yang pernah dituduh menjadi komplotan melawan Presiden Rodrigo Duterte. Namun, kini Diaz diangkat jadi pahlawan di negaranya berkat prestasi di Olimpiade Tokyo 2020.
Hidilyn Diaz menjadi atlet pertama Filipina yang meraih medali emas sejak kesertaan negeri lumbung padi tersebut di Olimpiade pada 1924.
Wanita berusia 30 tahun ini meraih medali emas di cabang olahraga angkat besi kelas 55 kg putri dengan menorehkan total angkatan sebesar 224 kg.
Diaz mencetak angkatan 97 kg di Snatch dan mencetak 127 kg di Clean and Jerk. Total angkatan tersebut menjadi rekor Olimpiade di kelas 55 kg.
Baca Juga: Medali Emas Owi/Butet Resmi Direbut Wang/Huang di Olimpiade Tokyo
Akan tetapi, dua tahun sebelum meraih medali emas di Olimpiade Tokyo, atlet Filipina Hidilyn Diaz sempat dituduh menjadi komplotan yang melawan Presiden Rodrigo Duterte untuk mengacaukan pemerintah.
Hal itu diungkaokan oleh Kepala Penasihat Hukum Presiden, Salvador Panelo pada Mei 2019 silam. Tuduhan itu sempat membuat Diaz khawatir dengan keamanan dirinya dan keluarga.
Diaz bahkan mendapatkan ancaman pembunuhan dari rekan-rekannya di Filipina. Diaz sendiri merupakan sersan aktif di Angkatan Udara Filipina dan namanya tercantum dalam dokumen yang disebut merencanakan penggulingan presiden.
Dituduh membelot oleh pemerintah tentu saja Diaz membantahnya dengan tegas. Memang tak ada bukti nyata bahwa Diaz terlibat dalam komplotan itu. Bahkan juru bicara Duterte juga sudah menyebut Diaz bukan dari komplotan yang dituduhkan tersebut.
Dilansir dari laporan CNBC pada Jumat (30/7/2021), kini itu kembali mencuat. Presiden Duterte pun meminta Diaz untuk melupakan hal buruk yang sudah pernah dituduhkan pemerintah kepadanya.
Baca Juga: Canggung, Ini Respons Atlet Inggris Raya saat Ditanya Pertanyaan 'Porno' Oleh Presenter
"Lupakan saya mereka, kamu sudah memiliki emas. Emas adalah emas dan akan lebih baik bagi Anda untuk membiarkan masa lalu. Anda harus menikmati kemenangan bersama keluarga dan tentu saja dengan bangsa ini," ucap Duterte dalam laporan tersebut.
Tak hanya itu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte berjanji memberi bonus sebesar 33 juta peso atau sekitar 660 ribu dolar AS atau Rp 9,5 miliar.
Bonus ini belum termasuk bonus yang dijanjikan berbagai pengusaha dan badan olahraga Filipina yang diperkirakan mencapai 10 juta peso atau setara Rp 2,8 miliar.
“Seluruh bangsa Filipina bangga dengan Anda,” terang Harry Roque melansir Terkini.id --jaringan Suara.com.
Atas prestasinya tersebut, Diaz bahkan diusulkan mendapat Legiun Kehormatan Filipina. Wakil Ketua Senat Filipina, Camille Villar mendesak Duterte memberi lencana kehormatan tersebut karena sejarah yang telah dibuat Diaz.
Legiun Kehormatan Filipina merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan presiden kepada seseorang yang dianggap berjasa kepada bangsa tanpa melalui persetujuan anggota legislatif.