Ditampar Pelatih Sendiri, Atlet Putri Jerman di Olimpiade 2020 Jelaskan Kronologinya

Irwan Febri Rialdi Suara.Com
Kamis, 29 Juli 2021 | 17:10 WIB
Ditampar Pelatih Sendiri, Atlet Putri Jerman di Olimpiade 2020 Jelaskan Kronologinya
Atlet judo Jerman, Martyna Trajdos. (Michal Cizek/AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ritual aneh dilakukan pelatih judo putri Jerman terhadap sang atlet, Martyna Trajdos beberapa detik sebelum bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.

Martyna Trajdos merupakan andalan Jerman di babak 33kg 63kg putri Judo Olimpiade Tokyo 2020 dan bertanding pada Selasa (27/7/2021).

Sebelum saling baku pukul melawna Szofi Ozbas, Martyna Trajdos lebih dulu mendapat diberi semangat oleh sang pelatih, dengan cara brutal.

Martyna Trajdos mendapat dua tamparan keras dari sang pelatih tepat sebelum ia menginjakkan kaki di matras pertandingan.

Seolah meminta restu bertanding, perempuan berusia 32 tahun itu lebih dulu menghampiri pelatihnya, Claudiu Pusa sebelum tanding.

Tangan Pusa kemudian memegang kedua bahu Martyna dan menggungcangnya dengan keras ke berbagai arah hingga akhirnya melakukan hal tak terduga.

Pusa dengan brutal menampar kedua pipi Martyna, hal yang sebelumnya tidak dilakukan sang pelatih saat anak didiknya kalah dari Waza-Ari.

Percakapan Martyna dan sang pelatih saat itu sempat terekam dan membuat banyak penggemar olimpiade prihatin dengan kesejahteraan judoka.

Meski begitu, Martyna menampik perbuatan pelatihnya dilakukan untuk menyakiti dan bersikeras dia membutuhkan taktik aneh sebagai motivasi.

Selain itu ia meminta semua pihak untuk tidak menyalahkan pelatihnya karena dialah yang meminta untuk ditampar.

Hal itu diungkap juara Eropa tahun 2015 dan medali perunggu dunia dua tahun lalu lewat sebuah tulisan yang diunggah pada akun Instagram pribadi.

"Sepertinya ini tidak cukup sulit. Saya berharap bisa membuat pemberitaan berbeda hari ini," tulis Martyna.

"Seperti yang sudah saya katakan, itulah ritual yang saya pilih sebelum kompetisi. Pelatih saya hanya melakukan apa yang saya inginkan.

"Dia melakukan untuk membuat saya bersemangat. Jangan khawatir guys, itu adalah ritual yang saya pilih sebelum tanding.

"Jadi tolong jangan salahkan pelatih! saya butuh ini sebelum pertandingan." imbuhnya.

Martyna Trajdos bukan judoka sembarangan, ia memulai karier suksesnya saat memenangi emas di European Games 2015 di Baku.

Setelahnya ia sukses meraih medali perunggu Eropa pada 2018 dan 2020 serta medali perunggu dunia pada 2019 silam.

Perempuan kelahiran Polandia yang besar di Cologne itu juga menjadi andalan Jerman di Olimpiade Rio 2016, namun perjuangannya terpaksa terhenti di babak kedua.

Kontributor: Eko Isdiyanto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI