Suara.com - Sprinter putra Indonesia Lalu Muhammad Zohri bertekad tampil maksimal pada debutnya di Olimpiade 2020 Tokyo. Demi merealisasikan target tersebut, Juara Dunia Atletik U-20 2018 Finlandia ini tak sekadar menjaga kondisi dan kecepatan. Namun, ia juga memanfaatkan waktu untuk beradaptasi dengan startingblock di Olympic Stadium, Tokyo.
Pada sesi latihan, Rabu (28/07/21) pagi, Zohri menjelaskan bahwa startblock di Tokyo berbeda bentuknya dengan yang biasa digunakan saat pelatihan di Indonesia. Meski begitu, Zohri tak menganggap hal itu sebagai kendala
"Saya pernah lomba dengan startingblock seperti ini baru satu kali. Ini justru membuat semangat, seperti tantangan," tutur Zohri seusai latihan.
Pada Mei lalu, Zohri sempat menjajal Olympic Stadium saat turun di test event Olimpiade Tokyo. Namun, ia hanya bisa menempati posisi tujuh dengan catatan waktu 10,45 detik di final. Torehan tersebut lebih lambat dibanding saat dirinya turun di babak pertama dengan 10,34 detik.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo: Zohri Manfaatkan Waktu Beradaptasi dengan Arena Perlombaan
Kali ini, Zohri menargetkan diri untuk bisa menjadi sprinter pertama Indonesia yang berlari di bawah 10 detik. Sebagai informasi, catatan waktu terbaik Zohri sdalah 10,03 detik yang diciptakan di seri Golden Grand Prix Osaka 2019. Prestasi itu sekaligus meloloskan dirinya ke Olimpiade musim panas edisi ke-32 ini.
“Kondisi saya saat ini sehat dan bugar. Kondisi lutat juga tidak ada masalah,” terang Zohri yang sempat naik meja operasi lantaran cedera lutut pada November 2020 tersebut.
Pada April 2021, Zohri kembali satroni trek atletik. Ia mulai melakoni latihan ringan. Tapi, melihat kondisi yang bagus dari atlet kelahiran Lombok, 1 Juli 2000 itu, bukan mustahil bisa tembus semifinal.
Zohri akan tampil di nomor 100 m putra pada 31 Juli. Sementara pelari Alvin Tehupeiory di jadwalkan tampil pada nomor 100 m putri pada 30 Juli.
Baca Juga: Tiba di Tokyo, Lalu Muhammad Zohri dan Alvin Tehupeiory Langsung Berlatih