Suara.com - Nova Widianto menegaskan kegagalan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti melanjutkan dominasi sektor ganda campuran Indonesia di Olimpiade Tokyo adalah tanggung jawabnya.
Menurut asisten pelatih Richard Mainaky itu, Praveen/Melati sudah bermain cukup baik di perempat final, tetapi lawan diakuinya memang tampil lebih superior.
Praveen/Melati harus terhenti di perempat final Olimpiade Tokyo 2020. Langkah mereka dihentikan wakil China unggulan pertama, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Bermain di Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo, Praveen/Melati kalah dua game langsung dengan skor 17-21, 15-21.
Baca Juga: Daniil Medvedev Lolos ke Perempat Final Setelah Berjuang Melawan Panas Tokyo
"Kecewa pasti karena mereka ditarget meraih medali, tapi saya melihat mereka sudah maksimal hari ini. Apapun hasilnya saya berterima kasih karena mereka sudah berjuang," kata Nova Widianto dalam rilis PBSI, Rabu (28/7/2021).
"Kekalahan ini tetap tanggung jawab saya sebagai pelatih, ini menjadi introspeksi saya dan tim pelatih ganda campuran," ujar Nova.
Nova mengatakan setelah Olimpiade, Jordan/Melati masih direncanakan untuk mengikuti banyak turnamen termasuk Kejuaraan Dunia dan Piala Sudirman. Nova mewanti-wanti anak asuhnya itu untuk tetap bersemangat.
"Setelah ini Jordan/Melati kami fokuksan untuk turnamen-turnamen berikutnya. Masih banyak turnamen hingga akhir tahun, bahkan masih ada Kejuaraan Dunia dan Piala Sudirman. Saya rasa mereka bisa fokus ke sana," kata Nova.
"Tapi itu akan menjadi tantangan karena sepengalaman saya, setelah Olimpiade yang penantiannya panjang lalu hasilnya kurang memuaskan, mental dan semangat pemain bisa drop. Itu yang saya alami dulu. Semoga ini tidak terjadi pada mereka," pesan Nova.
Baca Juga: Lifter Rahmat Erwin Jadi yang Terbaik di Grup B 73Kg Olimpiade Tokyo
Terhentinya Praveen/Melati di perempat final memastikan sektor ganda campuran Indonesia gagal mempertahankan medali emas di ajang Olimpiade yang lima tahun lalu direngkuh Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Rio de Janeiro 2016.
Merujuk statistik, kekalahan ini juga semakin menegaskan dominasi Zheng/Huang terhadap Praveen/Melati. Dalam 10 pertemuan terakhir, wakil China sukses meraih 8 kemenangan, yang enam diantaranya terjadi secara beruntun.