Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal Komite Paralimpiade Nasional (NPC Indonesia), Rima Ferdianto mengatakan ada 23 atlet dari tujuh cabang olahraga (cabor) yang akan berlaga di Paralimpiade Tokyo 2020.
Menurut Rima, jumlah tersebut jauh meningkat dibanding Paralimpiade sebelumnya di Rio de Janeiro, Brasil pada 2016. Kala itu, Indonesia memberangkatkan sembilan atlet dari empat cabor.
Dalam ajang tersebut, Indonesia membawa pulang satu perunggu melalui Ni Nengah Widiasih yang turun di cabor powerlifting nomor 41kg putri. Hasil tersebut menempatkan Indonesia di posisi 76 dalam daftar peringkat perolehan medali.
Rima pun berharap di Paralimpiade Tokyo nanti Indonesia dapat lebih berprestasi. Lantas ia membeberkan empat target Indonesia dalam pesta olahraga terbesar untuk atlet disabilitas di dunia tersebut.
Semula, sambung Rima, target Indonesia hanya meloloskan 15 atlet dari enam cabor, kemudian meraih satu medali emas dan memperbaiki peringkat ke 60 besar dunia.
"Sejauh ini, dua target sudah terlewati, yakni atlet yang lolos menjadi 23, jauh di atas target 15 dan sudah tujuh cabang olahraga yang lolos dari enam cabang yang ditargetkan," kata Rima seperti dimuat Antara.
"Tinggal dua target sisa, yaitu satu medali emas dan peringkatnya masuk 60 besar dunia," tambahnya.
Dari tujuh cabor yang diikuti Indonesia di Paralimpiade Tokyo, para badminton dan para atletik menjadi cabang yang paling banyak mengirikan perwakilan, yaitu masing-masing tujuh atlet.
Kemudian para tenis meja sebanyak tiga atlet, para menembak dan para renang masing-masing dua atlet. Selain itu, ada pula wakil dari para cycling dan para powerlifting yang masing-masing mengirim satu atlet.
Baca Juga: Klasemen Perolehan Medali Olimpiade Tokyo: Tuan Rumah Perkasa, Indonesia Kian Melorot
Paralimpiade Tokyo akan dihelat setelah Olimpiade Tokyo, yakni pada 24 Agustus sampai 5 September 2021 di Jepang