Suara.com - Rakyat Filipina boleh jadi tengah berbahagia kali ini, mengingat salah satu atlet kebanggaannya, Hidilyn Diaz, meraih medali emas di Olimpiade 2020.
Hidilyn Diaz menjadi atlet pertama Filipina yang meraih medali emas sejak kesertaan negeri lumbung padi tersebut di Olimpiade pada 1924.
Wanita berusia 30 tahun ini meraih medali emas di cabang olahraga angkat besi kelas 55 kg putri dengan menorehkan total angkatan sebesar 224 kg.
Diaz mencetak angkatan 97 kg di Snatch dan mencetak 127 kg di Clean and Jerk. Total angkatan tersebut menjadi rekor Olimpiade di kelas 55 kg.
Baca Juga: Potret Thet Htar Thuzar, Atlet Myanmar di Olimpiade Tokyo yang Bikin Netizen Salfok
Total angkatan Diaz tersebut hanya unggul 1 kg saja dari wakil China, Liao Qiuyun yang meraih medali perak dan kemudian disusul oleh Zulfiya Chinshanlo dari Kazakhstan dengan total angkatan 213 kg.
Sebelum meraih medali emas Olimpiade 2020, Hidilyn Diaz meraih medali perak di Olimpiade Rio 2016 dan gagal meraih medali di kesertaannya pada Olimpiade Beijing 2008.
Catatan medali di Olimpiade 2016 dan 2020 juga membut Diaz menjadi atlet Filipina pertama yang mampu meraih dua medali di Olimpiade.
Medali emas Olimpiade juga menjadi catatan tertinggi Diaz di ajang internasional. Diketahui, ia juga meraih medali emas di Asian Games 2018 di Indonesia.
Tak ayal tangis pecah saat ia dipastikan meraih medali emas Olimpiade 2020. Tangis itu pun berlanjut saat Diaz berdiri di podium melihat bendera Filipina berada di atas bendera negara lainnya.
Baca Juga: Cerita Gregoria Mariska Bisa Foto Selfie dengan Novak Djokovic di Olimpiade Tokyo
Tangis itu juga menjadi penanda pengorbanan Hidilyn Diaz di angkat besi Olimpiade 2020 di mana ia sempat mengalami kesulitan seperti krisis uang, berlatih di garasi dan hidup jauh dari keluarganya yang ada di Filipina.
Krisis Uang, Jauh dari Keluarga dan Berlatih di Garasi dengan Galon
Pasca meraih medali emas Olimpiade 2020, Hidilyn Diaz mengaku hanya akan mengaku makan sepuasnya bersama timnya.
“Ya, saya akan makan banyak malam ini. Maksudku, saya telah mengorbankan makananku, dan ini saatnya merayakan bersama orang di belakangku. Jadi saya bersyukur bisa makan sekarang,” ucap Diaz dikutip dari laman Channel News Asia.
Sebelum berkancah di Olimpiade 2020, Diaz memang diharuskan menjauh makanan manis kesukaannya dan memakan makanan bernutrisi serta berlatih.
Selain mengorbankan makanan kesukaannya, Diaz mengorbankan banyak hal dalam hidupnya untuk bisa meraih medali emas. Salah satu yang paling menyulitkannya adalah saat harus tinggal jauh dari keluarga.
Diketahui, Diaz tak bertatap muka dengan keluarganya sejak Desember2019 karena disibukkan dengan pelatihan di luar negeri.
Mengutip dari Manila Buletin, Diaz berlatih di Malaysia bersama sang pelatih, Gao Kaiwen, sejak Februari 2020.
Selain itu pandemi Covid-19 yang menyerang berbagai negara di dunia membuat Diaz dan timnya terisolasi di apartemen yang terletak di Kuala Lumpur dan membuat latihan intensnya harus tersendat.
Barulah pada Oktober 2020, Diaz pindah ke Malaka di mana ia tinggal di rumah yang dimiliki oleh ofisial angkat berat Malaysia.
Dari sana Diaz berlatih di Gym. Namun, lagi-lagi Malaysia menerapkan protokol kesehatan yang ketat yang membuatnya tak bisa lagi pergi ke Gym.
Alhasil, Diaz yang tak kehilangan akal berlatih di rumah dan menggunakan garasi serta lahan parkir di mana ia menggunakan peralatan angkat berat menggunakan galon air, seperti yang dinukil dari laman Manila Buletin.
Selama berlatih, Diaz pun tak hanya dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19, melainkan juga masalah finansial.
Dikutip dari laman Rappler, Diaz menghadapi krisis keuangan sehingga ia harus meminta dukungan finansial dari perusahaan-perusahaan besar dan sponsor.
Kini, perjuangan dan pengorbanan yang ia lakukan berbuah medali emas untuk Filipina. Status pahlawan negara pun bisa saja tersemat kepada Diaz. Namun, ia tak ambil pusing soal status itu.
“Saya tak tahun jika saya pahlawan negara. tapi saya bersyukur karena Tuhan membuatku bisa menginspirasi generasi muda dan seluruh masyarakat Filipina untuk berusaha selama pandemi,”tuturnya
Lantas, usai meraih medali emas Olimpiade 2020, kemanakah langkah Hidylin Diaz nantinya?
“Tokyo 2020 adalah Olimpiade keempatku dan bisa jadi (Olimpiade) terakhirku,” kata Diaz disadur dari laman resmi Olimpiade.
“Saya menantikan untuk menikmati hidup karena saya tinggal di Malaysia selama hampir dua tahun, saya bersyukur bisa pulang sekarang dan merayakan bersama keluarga dan orang yang mendukungku,” lanjutnya.
Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya