Suara.com - Final cabang olahraga selancar ombak Olimpiade Tokyo harus dimajukan, yang semula berlangsung Rabu (28/7/2021) menjadi Selasa (27/7/2021) lantaran mempertimbangkan keadaan ombak, di saat badai tropis mendekati Jepang.
Badai Tropis Nepartak akan menciptakan kondisi selancar ombak yang ideal pada Selasa waktu setempat di Tsurigasaki Beach, 100 kilometer timur Tokyo.
Namun gelombang besar kemungkinan besar telah hilang pada hari Rabu -- saat perebutan medali akan diadakan.
Pihak Penyelenggara, seperti dilansir AFP, mengumumkan bahwa perempatfinal, semifinal dan final dari kompetisi putra dan putri semuanya akan diadakan hari ini.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo: Skateboarder 13 Tahun Brasil Rebut Perak, Dani Alves Kasih Selamat
Pertandingan selancar ombak awalnya dijadwalkan akan diadakan selama empat hari, dengan tambahan empat hari sebagai cadangan jika kondisi cuaca mengharuskannya.
Para peselancar mendapati ombak di Olimpiade lebih besar dari yang mereka duga.
"Begitu Anda mengatakan Tokyo 2020, semua orang mengatakan Anda akan berselancar di ombak setinggi lutut. Namun, nyatanya di beberapa hari pertama ombaknya setinggi kepala. Lucu, begitulah selancar. Anda harus bersiap untuk segalanya," kata peselancar Amerika Serikat, Kolohe Andino.
Sementara itu, wakil Indonesia, Rio Waida telah tersingkir dari Olimpiade Tokyo setelah kalah dari wakil tuan rumah Jepang, Kanoa Igarashi. Rio mengaku kesulitan mendapatkan ombak karena angin kencang.
Penyelenggara Olimpiade 2020 Tokyo sendiri memilih untuk mengadakan acara di Tsurigasaki Beach ketimbang menggunakan kolam ombak buatan.
Baca Juga: Filipina Catat Sejarah, Raih Emas Pertama di Ajang Olimpiade