Kalah di Laga Terakhir Grup C, Praveen/Melati Akui Tak Mampu Keluar dari Tekanan Lawan

Syaiful Rachman Suara.Com
Senin, 26 Juli 2021 | 16:23 WIB
Kalah di Laga Terakhir Grup C, Praveen/Melati Akui Tak Mampu Keluar dari Tekanan Lawan
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti melakukan 'tos' saat menghadapi wakil Denmark Mathias Christiansen/Alexandra Boje dalam matchday kedua Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo, Minggu (25/7/2021). Pedro PARDO / AFP.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti mengaku bermain kurang baik saat menghadapi wakil tuan rumah Yuta Watanabe/Arisa Higashino pada laga penyisihan terakhir Grup C Olimpiade Tokyo 2020.

Dalam pertandingan tersebut, Praveen/Melati harus mengakui keunggulan Watanabe/Higashino dan menyerah dengan skor 13-21, 10-21 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (26/7/2021).

“Hari ini permainan kami tidak begitu bagus. Kami berada di bawah banyak tekanan sejak awal. Tetapi kami akan mencoba untuk melakukan yang lebih baik besok,” kata Jordan dikutip dari laman BWF, Senin.

Meski bermain buruk, Melati menambahkan jika bersama dengan Praveen, mereka sudah melakukan berbagai persiapan sebelum laga tersebut.

Baca Juga: Gol dan Kemenangan Pertama Spanyol di Olimpiade Setelah Dua Dekade

“Itu (kekalahan) bukan karena kami tidak siap, tetapi karena kami tidak bisa keluar dari situasi tekanan lawan,” timpal Melati.

Dari segi peringkat, Praveen/Melati dan Watanabe/Higashino tidak terpaut jauh. Praveen/Melati menempati rangking keempat dunia, sedangkan pasangan Jepang itu berada di urutan kelima dunia.

“Kondisi pertandingan hari ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Lawan makin berat, dan kami harus bisa tampil lebih baik lagi besok di perempat final,” pungkas Melati.

Sementara itu, Yuta Watanabe mengaku sama sekali tidak menemukan kesulitan untuk menerapkan pola permainannya saat menghadapi Praveen/Melati, karena kedua pasangan itu sudah pernah bertemu di beberapa turnamen lainnya.

“Kami tidak mengalami kesulitan menemukan pola permainan kami. Kami sudah bermain melawan pemain Indonesia beberapa kali, sehingga kami terbiasa dengan permainan mereka,” ujar Watanabe.

Baca Juga: Kenapa Lagu Kebangsaan dan Bendera Rusia Dilarang di Olimpiade Tokyo 2020?

Lebih lanjut, ia pun membeberkan strateginya saat menghadapi wakil Garuda sehingga bisa mencuri banyak poin dalam pertandingan tersebut.

“Kami mencoba menghindari pemain pria karena dia juga kuat, jadi kami mencoba memukul shuttlecock dengan sangat pendek untuk menghindari pukulan besar dari mereka,” pungkas Watanbe.

Laga penyisihan terakhir Grup C Olimpiade Tokyo 2020 itu merupakan pertemuan kelima bagi kedua pasangan. Dari empat pertemuan mereka sebelumnya, kedudukannya pun imbang 2-2. Baik Praveen/Melati maupun Watanabe/Higashino sama-sama sudah mengantongi dua kemenangan.

Kedua ganda putri tersebut pertama kali bertemu pada turnamen Malaysia Masters 2018. Kemudian mereka kembali bertemu dalam ajang Australian Open 2019, Fuzhou China Open 2019 dan terakhir BWF World Tour Finals 2019.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI