Defile Atlet Olimpiade Tokyo Jadi Olok-olokan, TV MBC Korsel Minta Maaf

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 25 Juli 2021 | 05:56 WIB
Defile Atlet Olimpiade Tokyo Jadi Olok-olokan, TV MBC Korsel Minta Maaf
Olimpiade Tokyo 2020 Digelar Tanpa Penonton di Stadio Nasional Jepang
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah stasiun televisi utama Korea Selatan meminta maaf karena menggunakan gambar dan keterangan yang menyinggung untuk menjelaskan negara-negara peserta defile atlet Olimpiade Tokyo Jumat malam lalu.

Pembatasan terkait COVID-19 membuat seremoni pembukaan berubah menjadi delegasi atlet memakai masker dalam jumlah jauh lebih kecil dari biasanya.

MBC --salah satu jaringan televisi nasional terbesar di Korea Selatan-- menggunakan gambar bencana nuklir Chernobyl 1986 untuk Ukraina, gambar kerusuhan untuk Haiti dan poster promosi bitcoin untuk El Salvador ketika masing-masing negara memasuki stadion untuk berdefile.

TV ini menyampaikan permintaan maaf setelah upacara pembukaan selesai dengan mengatakan "gambar dan keterangan yang tak pantas telah digunakan untuk menjelaskan sejumlah negara."

Baca Juga: Dari Angkat Besi hingga Bulutangkis, Berikut Jadwal Indonesia di Olimpiade Tokyo Hari Ini

"Kami meminta maaf kepada negara-negara itu termasuk Ukraina dan pemirsa kami," kata televisi ini seperti dikutip AFP.

Untuk sejumlah negara, deskripsi yang diberikan tv Korea ini lebih bersifat gastronomi di mana pizza untuk Italia, sushi untuk Jepang, dan salmon untuk Norwegia.

Dalam keterangan gambarnya, televisi Korea ini menyebut Kepulauan Marshall sebagai "bekas situs uji coba nuklir Amerika Serikat" dan Haiti sebagai negara "dengan situasi politik tidak stabil akibat pembunuhan presidennya".

Terlepas dari permintaan maaf televisi Korea ini, gambar-gambar itu dan juga keterangan-keterangan penyertanya memicu kemarahan online.

"Mereka menggunakan apa pun yang muncul pertama kali di Google," kata seorang pengguna online.

Baca Juga: Demi Medali Olimpiade Tokyo, Eko Yuli Irawan Diminta Fokus dan Yakin

Lainnya menimpali, "Ini ketidaksopanan diplomatik yang parah." (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI