Suara.com - Sehari sebelum memulai petualangannya di nomor tunggal putri tenis meja Olimpiade Tokyo melawan Hend Zaza yang masih berusia 12 tahun, atlet tenis meja Austria yang berusia 39 tahun, Liu Jia, mengaku sulit tidur.
Liu Jia lalu menghubungi anaknya yang baru berusia 10 tahun malam itu.
"Tahu enggak ibumu ini akan bertanding melawan orang yang usianya dua tahun lebih tua dari kamu?" tanya Liu Jia kepada putrinya itu.

"Ya ibu jangan sampai kalah," jawab si anak.
Jia langsung menimpali sang putri, "Jangan membuatku tertekan!"
Jia sudah lima kali mengikuti Olimpiade dan menjadi juara Eropa pada 2005 atau empat tahun sebelum Zaza lahir.
Untunglah Jia memupus mimpi buruk dipermalukan si bocah bau kencur. Jia menang straight set 11-4, 11-9, 11-3, 11-5.
Tetapi Jia seperti tia terlalu bangga atas kemenangan ini. Dia malah menyanjung Zaza.
"Ada orang yang harus menghadapi kesulitan. Mereka ini luar biasa, sungguh tak mudah bagi mereka. Dia juga masih kecil, mengikuti Olimpiade pada usia 12 tahun, dalam hatiku, saya sungguh mengagumi dia," kata Jia seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Kejamnya Barcelona Memperlakukan Matheus Fernandes, Pemain 'Hantu' di Camp Nou
Hari-hari Olimpiade, apalagi hari pertama dan terlebih medali emas pertama entah untuk Olimpiade itu atau medali pertama untuk negara asal Olimpian, selalu istimewa.