Badai Tropis Nepartak Mengancam, Dayung Olimpiade Tokyo Dijadwal Ulang

Syaiful Rachman Suara.Com
Sabtu, 24 Juli 2021 | 15:12 WIB
Badai Tropis Nepartak Mengancam, Dayung Olimpiade Tokyo Dijadwal Ulang
Pedayung putri Indonesia Mutiara Rahma Putri dan Melani Putri berlatih di Sea Forest Waterway, Tokyo, Jepang, Kamis (22/7/2021). Keduanya akan berlomba di nomor rowing Lightweight Women's Double Sculls Olimpiade Tokyo 2020 pada Sabtu 24 Juli 2021. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyelenggara Olimpiade Tokyo menjadwal ulang event dayung sebagi "tindakan perlindungan," Sabtu (24/7/2021), ketika badai tropis menuju ibu kota Jepang.

Menurut Badan Meteorologi Jepang, badai Tropis Nepartak, dengan kecepatan hingga 90 kilometer (56 mil) per jam, masih berada sekitar 1.800 kilometer selatan Tokyo.

Namun, badai tersebut diperkirakan tiba di kota tuan rumah Olimpiade, Selasa (27/7/2021).

Penyelenggara Olimpiade memperhatikan jejak badai, dan telah memutuskan untuk mengadakan event dayung yang semula dijadwalkan Senin menjadi akhir pekan.

Baca Juga: Kisah Dua Atlet Muda yang Bertarung di Olimpiade Tokyo 2020

"Tidak seperti gempa bumi, kami dapat memprediksi jalur topan sehingga kami dapat bersiap terlebih dahulu," kata juru bicara Tokyo 2020, Masa Takaya, seperti dikutip Antara dari AFP.

"Dalam kasus dayung, sebagai tindakan perlindungan, kami telah memutuskan untuk mengubah jadwal acara," tambahnya

"Kami memperhatikan jalur topan itu," kata Takaya, sembari memperingatkan bahwa topan tersebut berpotensi menimbulkan bahaya.

"Kami akan mengambil tindakan yang bertanggung jawab."

Dalam pembaruan kondsi cuaca, World Sailing memperingatkan bahwa kompetisi Olimpiade "dari tanggal 26 hingga 28 mungkin terpengaruh", meskipun penyelenggara belum mengumumkan perubahan apa pun.

Baca Juga: Windy Cantika Sumbang Medali Pertama untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo

Musim topan Jepang berlangsung dari sekitar Mei hingga Oktober, puncaknya pada Agustus dan September.

Badai telah mengganggu penyelenggaraan event olahraga di negara tersebut sebelumnya.

Pada 2019, Topan Hagibis melanda saat Jepang menjadi tuan rumah Piala Dunia Rugbi.

Badai dahsyat itu menewaskan lebih dari 100 orang, dan memaksa penyelenggara Piala Dunia untuk membatalkan tiga pertandingan.

Sementara itu, pedayung Indonesia Mutiara Rahma Putri dan Melani Putri menempati posisi keenam dengan catatan waktu 7 menit 52,57 detik dalam lomba heat 1 nomor scull ganda kelas ringan putri Olimpiade Tokyo di Sea Forest Waterway, Tokyo Bay, Sabtu pagi.

Mutiara/Melani terpaut 49,10 detik dari wakil Prancis Laura Tarantola/Claire Bove yang finis terdepan dengan membukukan 7:03,47 menit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI