Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali kembali berpesan kepada para atlet Indonesia yang akan bertanding di Olimpiade Tokyo 2020 untuk terus menjaga kesehatannya dengan patuh pada protokol kesehatan karena masih dalam situasi pandemi Covid-19.
“Tentu mereka disana harus bisa menjaga kesehatannya. Sebab, kalau sampai terkena (COVID-19) itu berarti dia tidak bisa bertanding, maka hilang kesempatan itu dan belum tentu 4 tahun kedepan di Olimpiade Paris dia bisa bertanding atau terpilih sebagai kontingen Indonesia,” kata Amali dalam saat wawancara secara live dalam program News Room, CNN Indonesia, Jumat (23/7/2021) petang.
Apalagi, ada informasi yang menyebutkan bahwa ada atlet dari Negara lain yang tidak bisa bertanding dan pulang ke negara asalnya karena positif terpapar virus tersebut.
Amali mengungkapkan bahwa pesan tersebut juga sudah disampaikan dirinya pada saat mengukuhkan kontingen Indonesia sebelum berangkat ke Tokyo. Bahwa para atlet dan ofisial serta seluruh kontingen harus tetap menjaga kesehatannya, sebab mereka bertanding mewakili 267 juta lebih rakyat Indonesia.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Wakil Indonesia di Olimpiade Tokyo Sabtu 24 Juli
“Jadi itu harus mereka pikirkan, mereka tidak bertanding hanya untuk dirinya, untuk keluarga, klub atau cabor, tetapi untuk 267 lebih juta lebih rakyat Indonesia. Sehingga harapan dari rakyat ini harus mereka tunjukkan dengan prestasi,” katanya.
“Bagaimana caranya? pertama dia menjaga kesehatan karena sekarang suasana sedang pandemi luar biasa supaya jangan sampai seprti atlet yang lain balik ke negaranya cuma karena pandemi, Jadi dia positif dan dia tidak bisa bertanding. Jadi itu yang harus dijaga,” lanjutnya.
Disamping itu, Amali meminta para atlet untuk berjuang dengan maksimal dan tidak boleh merasa tertinggal dari atlet Negara lain.
“Itu nggak boleh, saya sampaikan kepada mereka kalau perlu sampai habis-habisan di lapangan,” harapnya.
Sementara untuk masyarakat, Menpora berharap agar memberi doa dan dukungan kepada kontingen Indonesia yang sedang bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Ini Penyebab Defile Olimpiade Tokyo Terkesan Tak Sesuai Urutan
“Bagi yang memberi support, support dengan baik mereka dan apapun hasilnya harus bisa kita terima. Jangan sampai kalau hasilnya tidak sesuai dengan harapan kemudian kita cemooh, kita bully dan lain sebagainya,” jelasnya.
Sebab, para atlet yang sedang bertanding tersebut relatif usianya masih muda sehingga kalau disemooh dapat berpengaruh terhadap pskologis mereka.
“Saya berharap masyarakat dukung, doa dan beri mereka semangat,” harapnya.
Sementara terkait target, Amali memastikan pihaknya akan menargetkan perbaikan rangking olimpiade daripada medali emas, sebab hal itu sejalan dengan grand design olahraga nasional yang menargetkan peningkatan rangking tiap olimpiade karena olimpiade menjadi sasaran utama sementara SEA Games dan Asian Games hanya sasaran antara saja.
“Sehingga kalau ini menjadi saran utama, maka kita target kita perbaikan peringkat di olimpiade. 4 tahun yang lakau atau 2016 tepatnya di Rio De Janeiro itu kita peringkat 40. Nah ini kita harus perbaiki supaya dia naik,” ujanra.
Amali optimistis peringkat dapat diperbaiki mengingat atlet yang dikirm ke Tokyo yang sudah melalui kualifikasi dapat diandalkan seperti cabang olahraga Bulu Tangkis, Angkat Besi, Panahan, Atletik dan Menembak.
“Sehingga sekarang kalau ditanya targetnya, targetnya perbaikan peringkat. Perbaikan peringkat dari Olimpiade Rio De Janeiro karena di dalam desain besar itu kita target sampai dengan 100 tahun Indonesia merdeka atau tepatnya di olimpiade 2044,” pungkasnya.