Suara.com - Asisten pelatih sektor ganda campuran PBSI, Nova Widianto menegaskan aspek fisik dan teknik saja tak cukup bagi atlet untuk meraih medali emas Olimpiade.
Menurut Nova Widianto, para pebulutangkis juga wajib mematangkan aspek lain, khususnya mental agar bisa menggapai cita-cita menaiki podium tertinggi di Olimpiade.
Hal itu Nova sampaikan kepada anak latihnya, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang menjadi satu-satunya wakil Indonesia dari sektor ganda campuran bulutangkis Olimpiade Tokyo.
"Di dua hari terakhir ini tinggal menyiapkan dan menguatkan mental saja. Yang terpenting sekarang mentalnya harus siap," tutur Nova Widianto yang menegaskan teknik dan fisik Praveen/Melati dalam kondisi prima.
Baca Juga: Tim Basket AS Tidak Akan Turunkan Bintang NBA di Laga Pertama Olimpiade Lawan Perancis
"Karena Olimpiade selama ini kalau saya lihat kadang-kadang orang yang ada di peak performancenya belum tentu secara mental."
"Kalau saya flashback, Owi/Butet itu performa terbaiknya di 2012 tapi emasnya di 2016. Kenapa? Karena mereka secara permainan 2012 itu sudah bagus tapi secara mental belum siap," tambahnya dalam rilis PBSI, Kamis (22/7/2021).
Di Olimpiade Tokyo 2020, Praveen/Melati masuk ke dalam Grup C. Mereka akan bersaing dengan jagoan tuan rumah Yuta Watanabe/Arisa Higashino, Mathias Christiansen/Alexandra Boje (Denmark), dan Simon Wing Hang Leung/Gronya Somerville (Australia).
Di laga perdana, Praveen/Melati akan menghadapi Simon/Gronya. Ini akan jadi pertemuan perdana Praveen/Melati dengan pasangan peringkat 57 dunia tersebut.
Olimpiade Tokyo 2020 akan bergulir pada 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang. Cabang bulutangkis dipertandingkan di Musashino Forest Sport Plaza pada 24 Juli-2 Agustus.
Baca Juga: Video Momen Terbaik Atlet Bulu Tangkis Indonesia di Olimpiade