Suara.com - Indonesia tak patah arang kendati sudah dipastikan gagal menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, dan bertekad untuk kembali ikut bidding untuk edisi 2036.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah resmi memilih Australia, tepatnya kota Brisbane sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. Peresmian itu dilakukan di Tokyo pada Rabu (21/7/2021).
“Ibarat peribahasa genggam bara api, biar menjadi arang,” kata Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari dalam riis, Rabu (21/7/2021).
"Artinya, lakukan segala sesuata dengan kesabaran. Penetapan (Brisbane) tidak membuat kami mundur (menjadi tuan rumah Olimpiade)."
Baca Juga: Pelepasan Kontingen Indonesia ke Olimpiade Tokyo Berlangsung 5 Juli
Brisbane diterapkan menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 melalui pemungutan suara oleh IOC Member pada IOC Session di Jepang, sore tadi.
Sebelum dibawa dalam rapat IOC, Ibu Kota Queensland ini ditetapkan menjadi satu-satunya kandidat yang berstatus targeted dialogue.
Sebagai informasi, bidding Olimpiade 2032 menggunakan format baru. Negara yang berminat menjadi penyelenggara pesta olahraga terakbar empat tahunan di dunia harus melewati sejumlah tahapan, Interested Party, Continuous Dialogue, Targeted Dialogue yang kemudian menjadi Preferred Host.
Komisi Tuan Rumah Olimpiade Masa Depan (Future Host Commission) menjadikan waktu apply dokumentasi legal menjadi indikator penting dalam penetapan tahapan.
Perlu diketahui, Brisbane sudah mulai menyiapkan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 sejak 2015. Sementara Indonesia dimulai setelah sukses menyelenggarakan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang dan Asian Para Games Jakarta.
Baca Juga: Indonesia Berlakukan PPKM Darurat, Bagaimana Nasib Pelatnas Olimpiade?
“Indonesia statusnya Continuous Dialogue, dan hanya satu Targeted Dialogue saja yang dipilih oleh Future Host Commission yaitu Brisbane,” terang Okto, sapaan akrab Raja Sapta Oktohari.
"Kami tidak akan mundur dan ingin tetap berjuang menjadi tuan rumah Olimpiade dengan menjadi satu-satunya Targeted Dialogue untuk Olimpiade 2036."
Dalam jumpa pers Juli lalu, Presiden IOC Thomas Bach menjelaskan kandidat negara yang saat ini menjalani proses bidding berpotensi mengambil bagian melanjutkan proses untuk menjadi tuan rumah 2036 atau 2040.