Suara.com - Penyelenggara Olimpiade 2020 Tokyo sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan kurang dari 1.000 tamu VIP dan pejabat asing untuk menghadiri opening ceremony alias upacara pembukaan secara langsung, memangkas dari jumlah sebelumnya 10.000 orang. Ini seperti dilaporkan Kyodo, Kamis (15/7/2021).
Penyelenggara Olimpiade Tokyo, yang akan diadakan di bawah keadaan darurat COVID-19 yang diumumkan di ibu kota Jepang, telah berusaha untuk mengurangi jumlah orang yang secara fisik menghadiri opening ceremony di National Stadium pada 23 Juli nanti.
Upacara pembukaan Olimpiade 2020 di stadion berkapasitas 68.000 penonton itu kemungkinan akan dibatasi untuk tamu yang terkait dengan pertandingan, termasuk perwakilan Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan pejabat asing, sementara para penggemar dan tamu sponsor diminta untuk menonton dari televisi.
Panitia penyelenggara telah memutuskan untuk mengadakan Olimpiade tanpa penonton di venue-venue di ibu kota Jepang dan tiga prefektur sekitarnya ketika Tokyo memasuki keadaan darurat keempat, Senin, setelah terjadi lonjakan kasus COVID-19.
Baca Juga: Efek Instan Jose Mourinho: Standar AS Roma Naik, Antusiasme Romanisti Melonjak
Pertandingan Olimpiade akan diadakan secara tertutup di Tokyo, Chiba, Kanagawa dan Saitama.
Keadaan darurat baru, di mana restoran dan bar diminta untuk tidak menyajikan alkohol, berlangsung selama Olimpiade hingga 22 Agustus 2021 nanti.
Kaisar Jepang Naruhito juga diperkirakan akan menghadiri acara pembukaan Olimpiade pekan depan dan akan menyatakan bahwa acara dibuka, sementara ibu negara Amerika Serikat, Jill Biden diharapkan menjadi salah satu tamu internasional yang akan terbang ke Tokyo untuk opening ceremony tersebut.
[Antara]
Baca Juga: Olimpiade Tokyo: Jonatan Christie Terkesan Sambutan Hangat Warga Kumamoto