Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memastikan kegiatan pemusatan latihan (pelatnas) yang sudah berjalan tahun ini akan tetap dilanjutkan meski SEA Games 2021 Vietnam telah diputuskan ditunda.
Menurut Zainudin, pelatnas akan tetap berlanjut sebagai persiapan menuju berbagai kejuaraan yang dihelat tahun depan, termasuk Asian Games 2022. Apalagi mayoritas cabang olahraga yang dipertandingkan di SEA Games juga akan dipertandingkan di Asian Games.
“Permohonan bahwa para atlet dari beberapa cabang olahraga yang sedang melaksanakan pelatnas tetap masih bisa diizinkan untuk pelatnas,” ujarnya dalam jumpa pers virtual di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Senin (12/7/2021).
“Dalam perencanaan anggaran olahraga, bantuan olahraga diberikan dalam rangka peningkatan prestasi olahraga nasional, bukan per multievent. Jadi memungkinkan latihan tetap ada,” sambung dia.
Baca Juga: Ketum NOC Indonesia Puji Keberanian Menpora Amali Mengubah Paradigma Olahraga Indonesia
Tercatat 20 cabang olahraga dan 1 National Paralympic Committee (NPC) yang terdaftar dalam Surat Keputusan (SK) “Bantuan Pemerintah untuk Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional”, yaitu angkat besi, bulu tangkis, tenis, wushu, atletik, balap sepeda, voli pantai, dayung (kano dan rowing).
Selain itu, ada juga karate, menembak, panahan, catur, senam artistik, judo, renang, sepak bola, taekwondo, pencak silat, boling, dan surfing.
Zainudin menyebut 18 dari 20 cabang olahraga tersebut juga dipertandingkan di Asian Games 2022 Hangzhou. Dua lainnya, yaitu pencak silat dan boling dipertandingkan di Asian Indoor and Martial Arts Games (AIMAG) 2022 di Bangkok.
Oleh karena itu, Kemenpora, kata dia, tetap berkomitmen melanjutkan pelatnas yang saat ini sudah berjalan kendati tidak ada SEA Games tahun ini.
SEA Games 2021 yang semula dijadwalkan pada 21 November - 2 Desember diputuskan ditunda karena meningkatnya kasus COVID-19 di Asia Tenggara dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: SEA Games 2021 Ditunda, Indonesia Belum Tentu Ikut Jika Digelar Tahun Depan
Zainudin menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia memaklumi dan menerima keputusan tersebut. Meski demikian, ia meminta agar Vietnam segera memberi kepastian terkait jadwal pengganti pelaksanaannya.