Suara.com - Fabio Quartararo yang berhasil membawa Yamaha memuncaki klasemen pada MotoGP tahun ini membuat pabrikan Jepang tersebut berpeluang besar untuk mengakhiri puasa gelar yang terakhir diraih Jorge Lorenzo pada tahun 2015.
Dilansir dari Crash, direktur tim Massimo Meregalli mengatakan bahwa pembalap Prancis ini punya keistimewaan yang membuat Yamaha bisa optimis.
“Saya dapat mengatakan bahwa kami telah mampu mencapai kedua hal itu karena kami telah mampu memenangkan balapan di trek cepat, tetapi juga sirkuit seperti Assen di mana Anda perlu berbelok,” ucapnya.
Menurutnya, Fabio berhasil mengatasi tekanan yang didapat akibat menggantikan sang legenda, Valentino Rossi.
Baca Juga: Gokil! Ucok Baba Beli 3 Motor Yamaha Sekaligus Demi para Karyawannya
“Saya pikir Fabio kesulitan di Grand Prix pertama, mungkin beberapa tekanan, tetapi dari putaran kedua dia mulai menang,” kata Meregalli.
“Dia menang di Qatar, lalu segera lagi di Portimao, nyaris menang di Jerez tanpa masalah arm pump, lalu Mugello dan Assen," lanjutnya.
“Jadi performanya sangat kuat dan konsisten, karena dia juga pernah naik podium di lintasan basah yang mungkin bukan situasi favoritnya," terangnya.
Ia juga menambahkan bahwa usia Quartararo yang masih muda menjadi keunggulan tersendiri.
“Dia baru berusia 22 tahun, terutama saya melihat bagaimana dia bekerja dan mempersiapkan balapan dengan krunya. Ini adalah kejutan yang sangat bagus. Dia sangat bertekad tetapi yang paling membuat saya terkesan adalah dia bersenang-senang. Dia berjuang di setiap sesi tetapi dia menikmatinya dan ini adalah poin positif tambahan."
Baca Juga: Tolak Maverick Vinales, Ini Alasan Konkret Tim Ducati MotoGP