Menpora Amali Apresiasi Kerja Keras NOC dan CdM dalam Olimpiade Tokyo 2020

Jum'at, 09 Juli 2021 | 16:32 WIB
Menpora Amali Apresiasi Kerja Keras NOC dan CdM dalam Olimpiade Tokyo 2020
Menpora, Zainudin Amali. (Dok: Kemenpora)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari dan Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020, Rosan Roeslani dan pimpinan cabang olahraga atas upaya dan persiapan dalam menghadapi Olimpiade Tokyo 2020, yang akan berlangsung pada 23 Juli - Agustus 2021 di Tokyo Jepang.

“Saya terimakasih apresiasi luar biasa pada kedua tokoh ini kepada Pak Okto dan Pak Rosan, karena berkat kerja keras beliau berdua (kontingen dapat diberangkatkan) dan tentu dibantu oleh tim,” ujar Menpora.

Pernyataan ini disampaikan Menpora dalam konferensi secara virtual, Kamis (8/7/2021), setelah kontingen Indonesia dikukuhkan dan secara resmi dilepas Presiden Joko Widodo.

Menurut Amali, kerja keras NOC dan CdM, mulai dari persiapan, komunikasi dan memastikan bahwa kontingen Indonesia diterima dengan baik di Jepang, terlebih dalam situasi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kemenpora Susun NSPK Pengembangan Kewirausahaan

Selain itu, Menpora juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pimpinan cabang olahraga, pelatih dan para atlet yang sudah bekerja keras dan mempersiapkan diri menuju olimpiade ini.

Ia memastikan bahwa pemerintah berkomitmen dan mendukung para atlet dan ofisial yang berangkat agar tetap aman dan tidak ada masalah.

“Karena itu, jauh-jauh hari sudah divaksin semuanya dan mudah-mudahan kita berharap, kesehatan dan keselamatan kontingen kita akan terjaga dengan baik,” ucapnya.

Selain itu, Menpora berpesan kepada para atlet agar bersungguh-sungguh dan bertanding, sehingga meraih prestasi di ajang olahraga internasional tersebut.

“Mereka bukan hanya bertarung untuk dirinya sendiri atau bertarung untuk keluarganya, bertarung untuk cabornya tapi dia bertarung untuk rakyat Indonesia,” pungkasnya.

Baca Juga: Ini Harapan Kemenpora dalam Pelatihan Tenaga Keolahragaan yang Dilakukan di Pekanbaru

Pada kesempatan yang sama, Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020, Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa olimpiade Tokyo akan diikuti 206 negara di seluruh dunia. Indonesia akan berpartisipipasi dalam 8 cabang olahraga saja yaitu Atletik, Bulu Tangkis, Dayung, Menembak, Panahan, Renang, dan Selancar Ombak dari 33 cabang olahraga yang dipertandingkan.

Sementara itu, Indonesia akan mengirim 28 atlet terdiri dari 16 atlet putra dan 12 putri dan akan didampingi 23 official. Untuk keberangkatan kontingen dibagi dalam empat gelombang, tim bulutangkis akan diberangkatkan pada 8 Juli.

“Kemudian dilanjutkan dengan 6 cabang lainnya, yaitu Angkat Besi, Dayung Menembak, Panahan, Berenang dan Selancar Ombak pada 17 Juli. Pada gelombang ketiga terdiri dari 3 cabang olahraga yang akan berangkat pada 23 Juli dan gelombang keempat yakni atletik berangkat pada 24 Juli,” ungkapnya.

Dia meminta seluruh atlet dan ofisial yang berangkat untuk melaksanakan protokol kesahatan dengan sangat ketat sehingga dapat bertanding dan meraih prestasi di olimpiade.

“Jangan sampai persiapan yang sudah jauh-jauh hari, yang sudah matang ini, yang sudah mendapatkan support secara menyeluruh dari pemerintah melalui Kemenpora ini menjadi sia-sia karena kita tidak menjalankan protokol kesehatan yang ketat,” katanya.

Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari Raja Sapta Oktohari menyampaikan bahwa jumlah atlet yang dikirim pada olimpiade kali ini melampaui target. Target awalnya hanya 22 atlet saja.

Ia menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Menpora, karena sejak awal konsen dengan olimpiade sebagai target prestasi dan itu dibuktikan dalam Desain Besar Olahraga Nasional.

“Kita bersyukur 76 tahun Indonesia merdeka, baru di era pak Jokowi dan Menporanya pak Zainudin Amali kita punya grand design atau blue print dari olahraga yang semua kiblatnya adalah olimpiade. Jadi kalau sekarang di 2020 ini kita bisa meningkatkan menjadi 28 (atlet). Insya Allah nanti 2024 kita akan lebih banyak lagi atlet yang kualified di olimpiade berikutnya,” katanya optimistis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI