Profil Atlet Olimpiade: Jonatan Christie, Sang Juara Multievent

Rully Fauzi Suara.Com
Jum'at, 09 Juli 2021 | 02:20 WIB
Profil Atlet Olimpiade: Jonatan Christie, Sang Juara Multievent
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. [Dok. PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jonatan mengalahkan pemain dari Thailand, Khosit Phetpradab, dengan skor 21-19, 21-10 dalam waktu 37 menit.

Pada tahun yang sama, Jonatan mengikuti Korea Open 2017, namun kalah dari kompatriotnya Anthony Ginting di partai final. Keduanya menjalani pertandingan alot dalam pertarungan tiga gim selama 68 menit yang berakhir dengan skor 21-13, 19-21, 22-20.

Satu tahun berselang, Jonatan kembali harus berada di podium kedua saat berhadapan dengan pemain gaek asal China, Lin Dan, pada New Zealand Open 2018.

Namun, Jonatan menunjukkan kemampuannya, saat menjuarai Asian Games 2018, menjawab penantian panjang Indonesia di nomor tunggal putra selama 12 tahun setelah kemenangan Taufik Hidayat pada 2006.

Hal itu mengingatkan ketika Taufik Hidayat bermain untuk terakhir kalinya di Indonesia Open 2013 sebelum gantung raket sebagai atlet bulutangkis, ia menyerahkan raketnya kepada Jonatan yang waktu itu masih junior sebagai simbol estafet, dengan harapan atlet junior lebih berprestasi.

Pada Asian Games 2018, atlet kelahiran Jakarta, 15 September 1997 itu melakoni pertarungan tiga gim yang berlangsung selama 1 jam 13 menit untuk menaklukkan pemain peringkat enam dunia, Chou Tien Chen asal Taiwan dengan skor 21-18, 20-22, 21-15.

Pada 2019, Jonatan akhirnya berhasil membawa pulang gelar juara New Zealand Open, sekaligus menjadi gelar juara pertamanya di BWF Tour, setelah mengalahkan pemain asal Hong Kong Ng Ka Long Angus di babak final.

Kembali berhadapan dengan Anthony Ginting di babak final, kini giliran Jonatan membawa pulang gelar juara mengalahkan rekan satu negaranya itu di Australia Open 2019 dalam duel yang berlangsung panjang hingga rubber game.

Berlanjut ke BWF World Tour Super 750, Jonatan harus berpuas diri sebagai runner-up di Japan Open 2019 setelah ditundukkan peringkat pertama dunia Kento Momota di laga final.

Baca Juga: Tokyo Darurat COVID-19, Olimpiade 2020 Resmi Digelar Tanpa Penonton

Pada French Open 2019, Jonatan juga harus legawa menjadi runner-up tunggal putra setelah tak mampu bersaing dengan pemain China, Chen Long di babak final.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI