Profil Atlet Olimpiade: Gregoria Mariska, Termuda di Tim Bulutangkis

Rully Fauzi Suara.Com
Selasa, 06 Juli 2021 | 22:57 WIB
Profil Atlet Olimpiade: Gregoria Mariska, Termuda di Tim Bulutangkis
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung. [Dok. PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - "Pikiran saya sempat berkecamuk, tabrakan gitu. Di satu sisi saya senang bisa tampil di Olimpiade, tapi di sisi lain saya bertanya-tanya, apakah saya sudah layak main di sana?"

Gregoria Mariska Tunjung, pebulutangkis tunggal putri Indonesia tampaknya sempat dilanda keraguan untuk tampil di ajang Olimpiade 2020 yang akan berlangsung di Tokyo, Jepang pada 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang.

Gregoria dinyatakan lolos kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo setelah berhasil menempati peringkat ke-20 daftar Race to Tokyo BWF di nomor tunggal putri, dengan mengumpulkan 45.200 poin.

Tampil di ajang olahraga global dengan lawan-lawan yang sudah punya nama dan prestasi, membuat Gregoria sempat merasa belum mampu bersaing. Namun, seiring waktu, atlet kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah itu mencoba melupakan pikiran tersebut.

"Saya berpikir kalau saya menyia-nyiakan kesempatan tahun ini, belum tentu saya bisa punya kesempatan lagi di tahun 2024 nanti," kata Gregoria.

Atlet yang saat ini berusia 21 tahun itu -- termuda di rombongan tim bulu tangkis Indonesia yang berangkat ke Olimpiade Tokyo -- sebenarnya telah mengantongi sejumlah prestasi di usianya terbilang masih sangat muda.

Berhasil menyabet runner-up Jaya Raya Junior International Challenge 2014, menjadi satu langkah awal Gregoria memasuki karier profesional bulutangkis. Dalam laga final turnamen tersebut, dia kalah dari rekan sesama Pelatnas Fitriani, yang mempertahankan gelar juaranya.

Malaysia International Challenge 2014 juga menjadi ajang bagi Gregoria untuk merasakan atmosfer kejuaraan internasional.

Gregoria mencapai babak final setelah menggulingkan para unggulan seperti Aprilia Yuswandari dari Indonesia, Aya Ohori dari Jepang dan Yang Li Lian dari Malaysia. Namun, dia harus merelakan gelar juara pada Chen Jiayuan dari Singapura.

Baca Juga: Prediksi Semifinal Euro 2020: Italia vs Spanyol

Satu tahun berselang, Gregoria berhasil menorehkan prestasi di ajang Singapore Internasional Series 2015 saat dia berusia 16 tahun. Gregoria merebut titel juara tunggal putri setelah menghempaskan pemain muda masa depan Singapura, Yeo Jia Min, 22-20, 21-15.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI