Suara.com - Komite Olimpide Indonesia (NOC Indonesia) berusaha menjaga kelancaran persiapan kontingen Merah Putih untuk ajang Olimpiade Tokyo.
Organisasi Non-pemerintah pimpinan Raja Sapta Oktohari ini berjanji agar pemusatan latihan nasional untuk cabang-cabang olahraga yang mengirim wakil, bisa tetap berjalan lancar selama PPKM Darurat yang diterapkan mulai 3-20 Juli.
Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry J Kono mengatakan bakal mengirim surat resmi kepada pemerintah serta Pusat Pengelola Kawasan Gelora Bung Karno (PPKGBK) agar atlet-atlet Olimpiade tetap diizinkan berlatih.
“Saat ini yang dikhawatirkan sebenarnya kerumunan. Pak Menpora sebelumnya sudah bilang, atlet pelatnas dapat melakukan aktivitas latihan karena jumlah mereka sedikit," kata Ferry J Kono dalam keterangan resminya, Kamis (1/7/2021).
Baca Juga: Menpora Amali: Kunci Menuju Prestasi Olimpiade adalah Kolaborasi
"Saya pikir kegiatan pelatnas dapat ditoleransi, apalagi untuk persiapan Olimpiade. Jika atlet tak berlatih, peforma mereka akan turun,” tambahnya.
Sebanyak 28 atlet dari delapan cabang olahraga (cabor) bakal berkompetisi di pesta multi cabang paling bergengsi sedunia yang dilaksanakan 23 Juli-8 Agustus.
Lima di antaranya ada yang berlatih di Kompleks GBK, yaitu atletik, renang, menembak, panahan, serta dua lifter angkat besi.
Di sisi lain, cabor bulutangkis berlatih di Pelatnas PP PBSI Cipayung, Pelatnas Angkat Besi di Kwini, rowing di Pengalengan, serta surfing di Bali.
“Untuk atlet yang berlatih di Kawasan GBK, NOC Indonesia akan meminta PPKGBK untuk memfasilitasi karena ini kepentingan prestasi olahraga Indonesia. Begitu juga untuk yang berlatih di Bali,” ujar Ferry.
Baca Juga: Kevin/Marcus Tak Ingin Menyesal di Olimpiade Perdananya
Olimpiade Tokyo yang sempat mengalami penundaan setahun akibat pandemi virus Corona, direncanakan akan berlangsung pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 mendatang.