Hubungan Vinales dan Yamaha mencapai titik terendah ketika sang pebalap Spanyol finis terakhir di Grand Prix Jerman, di Sirkuit Sachsenring.
Itu merupakan hasil terburuk bagi Vinales sejak kemenangan dia di Qatar awal musim ini.
Lima hari setelah kemurungan di Sachsenring, Vinales memuncaki tiga sesi latihan di Assen, meraih pole, dan finis runner-up di belakang rekan satu Fabio Quartararo.
Kurangnya penjelasan teknis soal perubahan dramatis dalam performa itu diisukan menjadi salah satu hal yang mengurangi kepercayaan antara pebalap dan tim.
"Sedih mengetahui kami akan berpisah dengan Maverick pada akhir tahun ini," kata managing director Yamaha Motor Racing Lin Jarvis.
"Setelah GP Jerman, yang menjadi akhir pekan tersulit dalam kemitraan kami, kami melakukan diskusi penting di Assen dan mendapat kesepakatan bahwa akan menjadi kepentingan kedua pihak berpisah di masa depan.
"Yamaha akan berupaya maksimal, seperti yang selalu kami lakukan, untuk mendukung penuh Maverick dan menyelesaikan musim ini dengan cara sebaik mungkin."
Aprilia menjadi satu-satunya tim pabrikan yang bisa menjadi opsi bagi Vinales untuk 2020 di mana ia bisa bergabung kembali dengan kawan sekaligus mantan rekan satu timnya di Suzuki, Aleix Espargaro.
Kendati Aprilia mengalami progres yang sangat besar tahun ini, RS-GP masih tetap menjadi motor yang paling lemah di grid dengan hasil terbaik musim ini di P6 di saat lima motor pabrikan lain pernah menangi balapan tahun lalu.
Baca Juga: Maverick Vinales dan Yamaha Resmi Berpisah di Akhir Musim Ini
Selain itu, menjadi rekan Luca Marini di tim VR46 milik Valentino Rossi menjadi opsi terakhir bagi Vinales.