Suara.com - Pebalap Red Bull Racing, Max Verstappen tak puas dengan penjelasan Pirelli terkait insiden pecah ban yang memupus harapannya menjadi kampiun F1 GP Azerbaijan, 6 Juni lalu.
Verstappen mengalami pecah ban belakang kiri ketika melaju di lintasan lurus utama sirkuit jalan raya Baku saat memimpin lomba dengan lima lap tersisa pada 6 Juni.
Pebalap Aston Martin Lance Stroll juga mengalami hal serupa lebih dini.
Pirelli, selaku pemasok tunggal ban F1, pada Selasa menyebut insiden pecah ban di Baku itu bukan karena cacat produksi atau kualitas ban dan mengatakan tim-tim telah mematuhi parameter yang ditentukan ketika ban dipasang.
Baca Juga: Top 5 Sport: Kalahkan Pelita Jaya, Satria Muda Juara IBL 2021
Pabrikan ban Italia itu mengindikasikan cara ban digunakan memiliki kontribusi terhadap insiden tersebut.
Ketika ditanya jelang Grand Prix Prancis soal penjelasan Pirelli itu, sang pebalap berusia 23 tahun asal Belanda mengatakan: "Secara pribadi, tidak."
"Saya rasa tim melakukan segalanya seperti yang harus dilakukan, mereka mengikuti panduan tekanan ban di start," kata Verstappen dikutip dari Antara, Jumat (18/6/2021).
"Tentunya kami akan menaikkan tekanan di sini akhir pekan ini. 100 persen akan kami hadapi. Mungkin ada hubungannya dengan itu, apa yang terjadi di Baku, tapi akan senang mengetahui apabila itu terkait tekanan ban. Bicara saja."
"Itu akan lebih mudah dipahami ketimbang penjelasan yang kami dapati sejauh ini."
Baca Juga: Verstappen Kecelakaan, Sergio Perez Juarai F1 GP Azerbaijan
Pirelli telah menyatakan penyebab pecah ban itu karena "pecahan melingkar pada dinding samping bagian dalam, yang dapat dikaitkan dengan kondisi berjalannya ban."
Verstappen mengaku dia beruntung bisa lolos dari kecelakaan hari itu tanpa cedera.
"Saya sebenarnya cukup beruntung menabrak dinding sebelah kanan, ketimbang kiri. Saya rasa jika saya melaju ke kiri akan menjadi benturan yang sangat besar," jelas putra dari eks pebalap F1 Jos Verstappen itu.