Suara.com - Mantan pebulutangkis Indonesia, Tontowi Ahmad mengaku kehilangan sosok panutan yang humoris, Markis Kido. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Markis Kido meninggal dunia pada Senin (14/6/2021) malam.
Kido meninggal dunia diduga karena serangan jantung saat sedang bermain bulutangkis di Tangerang. Almarhum tiba-tiba ambruk ketika akan bertukar posisi bermain.
Kido sempat dilarikan ke Rumah Sakit Omni Alam Sutera untuk dapat perawatan medis. Namun sayang nyawanya tidak tertolong.
Bagi Tontowi sosok Uda --sapaan akrab Markis Kido-- adalah sosok penutan. Ia dikenal tidak pernah sombong kepada rekan-rekannya termasuk juniornya.
Baca Juga: Prediksi Prancis Vs Jerman, Euro 2020 16 Juni: Catatan Pertemuan, Peluang dan Skor
"Sosok yang lucu ya menurut saya, makanya saya panggilnya Uda biasanya memang panggilannya Uda. Sejujurnya saya dekat sekali dengan Bang Uda kan, dia orangnya baik, lucu terus sama yang muda juga tidak sombong," kata Tontowi di TPU Kebon Nanas, Jakarta Timur, usai prosesi pemakaman.
"Saya pribadi mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada senior panutan saya, salah satu juara olimpiade, dan mudah-mudahan amal ibadah bang Uda di terima di sisi Allah SWT," sambungnya.
"Saya pastinya merasa sangat kehilangan yah. Apalagi sosok panutan buat kita semua sebagai atlet bulutangkis."
"Mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan mudah-mudahan ada penerus seperti Bang Kido."
Kenangan bersama almarhum yang paling membekas pada diri Tontowi adalah momen candaan di antara keduanya.
Baca Juga: Markis Kido Sempat Dilarang Ibunya Pergi Main Bulutangkis
"Mungkin bercanda, suka ceng-cengan, dia kan senior tapi masih suka ceng-cengan di asrama. Semua itu sangat berarti lah," pungkasnya.
Markis Kido meninggal dunia di usia 36 tahun. Selain menyabet medali emas di Olimpiade 2008, Markis juga memenangi Kejuaraan Dunia pada 2007, serta Piala Dunia Badminton 2006.
Di puncak kariernya, ia dikenal sebagai tandem sehati Hendra Setiawan di sektor ganda putra Indonesia.