Markis Kido Sempat Dilarang Ibunya Pergi Main Bulutangkis

Selasa, 15 Juni 2021 | 13:27 WIB
Markis Kido Sempat Dilarang Ibunya Pergi Main Bulutangkis
Kerabat melayat di makam legenda bulutangkis Indonesia, Markis Kido di TPU Kebon Nanas, Cipinang, Jakarta, Selasa (15/6/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bona Septano, adik almarhum Markis Kido, mengaku tidak ada firasat terkait meninggalnya sang kakak. Namun, Bona mengatakan, Kido sempat dilarang pergi oleh ibunya untuk bermain bulutangkis.

Markis Kido diduga meninggal dunia karena serangan jantung ketika bermain badminton di Tangerang, Senin (14/6/2021) malam. Pebulutangkis yang akrab disapa Uda itu terkapar di lapangan saat sedang bermain.

Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Omni Alam Sutera untuk mendapatkan pertolongan. Namun sayang nyawanya tidak tertolong.

Adik legenda bulutangkis Markis Kido, Bona Septano di TPU Kebon Nanas, Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (14/6/2021). (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha)
Adik legenda bulutangkis Markis Kido, Bona Septano di TPU Kebon Nanas, Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (14/6/2021). (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha)

"Mamah sempat ngelarang karena kondisinya lagi kurang fit jadi suruh di rumah saja. Tapi kata Uda gapapa karena buat senang-senang aja cuma ketemu teman saja, jadi kaga cape-cape," kata Bona di TPU Kebon Nanas usai prosesi pemakaman.

Baca Juga: Markis Kido Meninggal Saat Bermain Bulutangkis, Dokter: Dia Terdeteksi Hipertensi

Bona menceritakan kakaknya memang rutin minun obat karena memiliki tensi yang tinggi. Namun, ia tak punya firasat apapun lantaran kondisinya normal.

"Jadi beberapa hari sebelumnya dia agak gak enak badan, tapi ya normal saja karena Uda tensinya tinggi dari dulu, jadi rutin minum obat. Hari Jumat cek tensi tinggi coba bawa ke dokter terus katanya tetap lanjut minun obat rutin," jelasnya.

"Sebelum berangkat ke Tangerang juga sempat makan bareng di luar sama mamah, masih ngobrol ketawa-tawa gak ada firasat apa-apa."

"Terus siang juga makan di luar sama mamah, cerita banyak. Sore baru izin pamit sama mamah mau pergi main."

Menurut Bona, almarhum memang masih gemar bermain bulutangkis di luar tugasnya sebagai seorang pelatih.

Baca Juga: Cerita Bona Septano Tak Sempat Berjumpa Markis Kido untuk Terakhir Kalinya

Keluarga menaburkan bunga di makam legenda bulutangkis Indonesia, Markis Kido di TPU Kebon Nanas, Cipinang, Jakarta, Selasa (15/6/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Keluarga menaburkan bunga di makam legenda bulutangkis Indonesia, Markis Kido di TPU Kebon Nanas, Cipinang, Jakarta, Selasa (15/6/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

"Walau jadi pelatih Uda tetep masih suka main sama teman-teman yang lain," pungkas Bona Septano.

Markis Kido berpulang di usia 36 tahun. Selain menyabet medali emas di Olimpiade 2008, Markis juga pernah memenangi Kejuaraan Dunia pada 2007, serta Piala Dunia Badminton pada 2006 silam.

Di puncak kariernya, ia dikenal sebagai tandem sehati Hendra Setiawan di sektor ganda putra Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI