Suara.com - Legenda MotoGP Giacomo Agostini mengaku sedih melihat penurunan karier Valentino Rossi. Fakta The Doctor tak lagi mampu bersaing di barisan terdepan layaknya adegan yang mengiris hati.
Rossi yang kini berusia 42 tahun, masih termotivasi untuk mengaspal. Rider Italia peraih sembilan gelar juara dunia itu tak kunjung pensiun meski berada di usia senja sebagai pebalap.
MotoGP 2021 jadi musim kesekian di mana Valentino Rossi terlihat kesulitan untuk bersaing di papan atas. Bahkan, untuk sekedar mendapatkan poin saja dirinya kesulitan.
Setelah enam seri berjalan, Rossi masih terdampar di peringkat ke-19. Dia baru tiga kali finis yakni di MotoGP Qatar (peringkat ke-12), MotoGP Prancis (11), serta MotoGP Italia (10).
Selebihnya, Rossi gagal finis di MotoGP Doha, MotoGP Portugal, dan MotoGP Spanyol.
Giacomo Agostini mengaku sedih dengan apa yang diperlihatkan Rossi. Dia mengatakan bahwa seorang pebalap harus tahu dan berani kapan memutuskan berhenti dari olahraga yang dia cintai.
![Giacomo Agostini, alias Opa Ago, eyangnya para rider Italia, dalam sebuah gelaran MotoGP di Jerez, Spanyol [Shutterstock].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/12/30/49461-giacomo-agostini.jpg)
“Sedih melihat Valentino jauh dari persaingan posisi pertama, juga untuk fansnya yang selalu berharap hasil bagus akan datang," kata Giacomo Agostini dikutip dari Motosan, Rabu (2/6/2021).
"Saya menghormati ide-idenya, tetapi saya juga berpikir penting untuk memahami kapan saatnya untuk pensiun. Anda harus memiliki keberanian untuk mengatakan cukup," tambahnya.
Agostini menjelaskan secara pribadi dirinya tidak akan sanggup apabila berada di posisi Valentino Rossi saat ini yakni dari seorang pebalap juara dunia menjadi rider medioker yang kesulitan bersaing.
Baca Juga: Klasemen Sementara MotoGP: Fabio Quartararo Santai di Puncak, Valentino Rossi Miris
"Saya tak membayangkan bisa bahagia untuk terus melanjutkan [karier dalam performa buruk] ketika hampir sepanjang hidup Anda terbiasa mendapatkan hasil yang dia (Rossi) dapatkan," tutur Agostini.