Suara.com - Indonesia kembali menambah kuota atlet yang lolos ke Olimpiade Tokyo. Kali ini lewat pedayung putri Mutiara Rahma Putri/Melani Putri yang lolos setelah tampil di Kualifikasi Olimpiade Rowing Zona Asia/Oceania di Jepang, awal Mei lalu.
Wakil Ketua Pengurus Besar Persatuan Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) Budiman Setiawan menyampaikan hal tersebut saat menyambangi kantor Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) di Menara Olahraga Senayan, Jakarta, Senin (17/5/2021).
“Kami sangat bersyukur karena bisa meloloskan atlet di Olimpiade yaitu Mutiara/Melani yang turun di nomor lightweight women double sculls (LWX2). Kepastian penampilan mereka juga menjaga partisipasi keikutsertaan rowing di Olimpiade,” kata Budiman dalam rilis.
Mutiara/Melani finis di posisi keempat dengan catatan waktu 7 menit 35,71 detik dalam ajang kualifikasi yang berlangsung di Sea Forest Waterway.
Baca Juga: Rafael Nadal Masih Ragu ke Olimpiade Tokyo
Tuan rumah Chiaki Tomita/Ayami Oishi finis tercepat dengan catatan waktu 7 menit 15,84 detik. Mereka disusul pasangan Vietnam Thi Thao Luong/Thi Hao Dinh (7 menit 17,34 detik) dan Zeinab Norouzi Tazeh Kand/Kimia Zarei dari Iran (7 menit 23,86 detik).
“Jadi ada tiga kuota di nomor LWX2 yang diperebutkan. Berhubung Iran sudah resmi memastikan tiket Olimpiade, jadi posisi Indonesia naik dan lolos kualifikasi,” jelas Budiman.
Setelah dipastikan lolos, Mutiara/Melani akan menjalani persiapan di dalam negeri. Mereka akan melanjutkan pemusatan latihan di Pengalengan, Jawa Barat.
Sayangnya, persiapan keduanya sedikit terhambat lantaran try out ke Kejuaraan Rowing U-23 Eropa dibatalkan PB PODSI dengan pertimbangan masih adanya pandemi Covid-19.
Budiman menjelaskan hal ini harus diambil karena PB PODSI ingin menjaga kondisi fisik atlet-atletnya sebelum turun di Olimpiade Tokyo.
Baca Juga: Dua Atlet Dayung RI Lolos Olimpiade, WRF Tunggu Konfirmasi KOI
Pergi ke luar negeri akan membuat waktu latihan Mutiara/Melani terpotong oleh proses isolasi mandiri dan protokol kesehatan lainnya demi menghindari penyebaran infeksi virus Corona.
“Rasanya terlalu berisiko. Sebab, mereka juga harus menjalani karantina selama 5-6 hari setelah kembali dari luar negeri," beber Budiman.
"Bagi atlet, tidak latihan selama itu tentu akan memengaruhi peforma mereka. Paling jika memungkinkan mereka bisa berangkat seminggu atau dua minggu sebelum Olimpiade, tetapi itu tergantung keputusan panitia di sana,” tambahnya.
Sementara itu, Sekjen NOC Indonesia, Ferry Kono, berharap kesuksesan yang diraih para pedayung Indonesia dapat diikuti cabang olahraga (cabor) lainnya yang tengah berjuang meraih tiket Olimpiade Tokyo. Di antaranya yaitu surfing, karate, balap sepeda, dan skateboard.
“Lolosnya pedayung Indonesia menjadi kabar baik. Saya harapkan ini bisa menjadi penyemangat untuk atlet di cabor lainnya yang sedang berjuang lolos kualifikasi. Semoga kita bisa mendapat hasil terbaik sehingga atlet Merah Putih yang tampil di Olimpiade Tokyo semakin banyak,” kata Ferry.
Keberhasilan Mutiara/Melani lolos kualifikasi membuat Indonesia untuk sementara memiliki 18 atlet yang sudah dipastikan lolos ke Olimpiade Tokyo. Berikut daftarnya:
- Lalu Muhammad Zohri (Atletik)
- Vidya Rafika (Menembak)
- Cabang olahraga panahan (kuota entery-by-number)
- Cabang olahraga panahan (kuota entery-by-number)
- Jonatan Christie (Bulutangkis)
- Gregoria Mariska Tunjung (Bulutangkis)
- Hendra Setiawan (Bulutangkis)
- Mohammad Ahsan (Bulutangkis)
- Kevin Sanjaya Sukamuljo (Bulutangkis)
- Marcus Fernaldi Gideon (Bulutangkis)
- Greysia Poilii (Bulutangkis)
- Apriyani Rahayu (Bulutangkis)
- Praveen Jordan (Bulutangkis)
- Melati Daeva Oktaviati (Bulutangkis)
- Eko Yuli Irawan (Angkat Besi)
- Windy Cantika (Angkat Besi)
- Mutiara Rahma Putri (Dayung)
- Melani Putri (Dayung)