Suara.com - Honda sebagai salah satu konstruktor langganan juara dalam beberapa tahun lalu kini tengah menghadapi krisis kemenangan.
Tim yang menaungi duo Marquez, Nakagami dan Espargaro ini telah absen dari puncak podium pada lebih dari 18 balapan.
Sebabnya sudah jelas, pembalap andalan mereka, Marc Marquez yang mendominasi kompetisi selama nyaris sedekade lalu mengalami cedera panjang dan baru kembali sejak di MotoGP seri Portugal, April lalu.
Dilansir dari Crash, Marc Marquez berucap bahwa pengembangan motor mereka cukup tersendat tanpa adanya pembalap yang cepat.
Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Honda ADV 150 Bakal Punya Kembaran di Malaysia
"Honda banyak bekerja, mereka mendatangkan banyak item baru dan kami mencoba banyak hal. Namun semuanya menjadi sulit saat Anda tak punya pembalap cepat," tutur juara dunia 8 kali ini.
"Anda butuh pembalap yang sangat kencang di depan, yang menguasai setiap sesi, membuat teknisi lebih mudah mengembangkan motor," lanjutnya.
"Kami mengalami musim yang sulit di 2020 saat mereka punya pembalap debutan (Alex Marquez) di garasi, dan Crutchlow yang sedang tak dalam kondisi terbaik, lalu Nakagami menaiki motor edisi 2019, ini semua tak membantu," imbuhnya.
Pembalap Spanyol ini juga mengatakan bahwa timnya butuh waktu untuk berbenah dari kekacauan musim lalu.
"Kondisi RC213V saat ini tidak buruk, tapi kami seperti kehilangan sesuatu, kami harus berhati-hati dalam memperbaikinya, saya mencoba jujur dengan para teknisi, masukan saya juga tak sepresisi seperti biasanya karena saya selalu berganti gaya balap," terang Marc.
Baca Juga: Usai Alami Arm Pump, Akankah Fabio Quartararo Ikut MotoGP Prancis 2021?
"Bukannya saya ingin berganti gaya balap, tapi sekarang saya mudah kelelahan karena ada perubahan posisi pada motor," tutupnya.