French Open, Awal Baru bagi Petenis Putri Nomor Satu Dunia

Rully Fauzi Suara.Com
Selasa, 20 April 2021 | 14:31 WIB
French Open, Awal Baru bagi Petenis Putri Nomor Satu Dunia
Petenis Australia, Ashleigh Barty. (ANTARA/REUTERS/Kai Pfaffenbach)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan juara Ashleigh Barty bersiap untuk French Open yang akan dimulai 30 Mei, menepis penyesalan karena absen di Roland Garros tahun lalu.

Petenis putri nomor satu dunia itu memenangkan satu-satunya gelar tunggal putri turnamen utama di Paris pada 2019, namun setelah French Open 2020 ditunda hingga September/Oktober dia memilih tidak hadir karena masalah terkait pandemi.

"Sudah lama sejak saya bermain di French Open," kata Barty menjelang pertandingan pertamanya di tanah liat Eropa setelah hampir dua tahun seperti dikutip AFP, Selasa.

Absennya Barty di Roland Garros membuat gelar French Open putri 2020 disabet oleh Iga Swiatek.

Baca Juga: Penyerang Leeds Sesali Kritik Rasisme Tak Semasif Penolakan ESL

Petenis berusia 19 tahun asal Polandia itu tampil cemerlang setelah menjuarai French Open dengan mengalahkan petenis nomor enam dunia Sofia Kenin dalam final.

Namun, Barty mengatakan 2021 akan menjadi setel ulang yang menyeluruh.

"Ini awal yang baru, awal yang baru untuk semua orang dalam acara itu. Ini turnamen baru, dan ini kesempatan baru."

Barty dan petenis Amerika Jennifer Brady mengalahkan pasangan Amerika Kaitlyn Christian dan Sabrina Santamaria 6-3, 6-1 pada babak 16 besar ganda putri Stuttgart, Senin (19/4).

Setelah Stuttgart dia berencana bermain di Madrid dan Roma sebelum Roland Garros.

Baca Juga: Sikap Tegas FC Porto, Tolak Gabung European Super League

Dia membuka musim lapangan tanah liatnya dengan mencapai perempat final di Charleston, Carolina Selatan, awal bulan ini.

Meskipun Barty melewatkan sebagian besar musim lalu, dia berada pada peringkat 1 dunia dan menjuarai Miami Open.

"Ada saat-saat saya merasa saya dalam performa terbaik tetapi belum memenangkan pertandingan dan sebaliknya."

French Open dimulai satu pekan lebih lambat dari jadwal semula.

"Ini dipotong menjadi satu minggu musim lapangan rumput yang sudah sangat singkat," kata Barty.

"Saya tidak berpikir seminggu mempersiapkan diri ke Wimbledon akan membuat perbedaan besar bagi mereka yang berada di undian utama."

Barty, yang berasal dari Queensland, beristirahat tahun lalu untuk menghindari bepergian selama pandemi.

Dia mengaku kangen kampung halaman karena harus berpergian dari Amerika Utara ke Eropa karena yang membuatnya jauh dari rumah.

"Bagian tak terpisahkan dari perjalanan adalah merasa nyaman jauh dari rumah atau senyaman mungkin," ujar Barty.

"Jelas saya orang rumahan. Saya senang berada di rumah bersama keluarga saya," sambung petenis 24 tahun itu seraya menambahkan bahwa dia berusaha untuk selalu berkomunikasi dengan keluarga.

"Teknologi adalah hal yang luar biasa. Saya menyukai apa yang saya lakukan. Saya sangat bersyukur atas kesempatan untuk melakukan apa yang saya sukai dalam situasi di dunia saat ini," pungkasnya Barty.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI