Tolak Wacana Skor 5x11, Susy Susanti Minta BWF Berkaca pada Tenis

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 07 April 2021 | 09:03 WIB
Tolak Wacana Skor 5x11, Susy Susanti Minta BWF Berkaca pada Tenis
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (13/8/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Legenda bulutangkis Indonesia yang juga merupakan eks Kabid Binpres PBSI, Susy Susanti dengan tegas menolak wacana perubahan sistem skor dari 3x21 menjadi 5x11.

Peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona itu pun meminta Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) untuk berpikir lebih matang sebelum menerapkan ide kontroversial itu.

Susy Susanti menyebut BWF bisa meniru tenis yang hingga saat ini tidak mengalami perubahan terkait sistem skor yang digunakan.

"Seperti tenis kan sudah berabad-abad tidak berubah. [Kalu sistem skor bulutangkis 5x11 itu] bisa mencapai skor 11-0 tidak sampai lima menit. Kalau All England atau Olimpiade apa menariknya?" kata Susy Susanti saat dihubungi awak media beberapa waktu lalu.

Baca Juga: BWF Resmi Batalkan Ajang Indonesia Masters 2021 Super 100

Saat masih menjadi Kabid Binpres PBSI periode 2016-2020, Susy dan jajaran PBSI menolak mentah-mentah wacana perubahan sistem skor yang diajukan BWF tersebut.

Namun entah mengapa, PBSI yang kini diisi orang-orang baru justru balik mendukung wacana perubahan sistem skor tersebut. Bahkan, ide untuk membahas ulang ide kontroversial itu datang dari PBSI sendiri.

PBSI resmi mengajukan perubahan format skor menjadi 5x11 bersama federasi bulutangkis Maladewa.

Usulan ini akan dibahas pada Rapat Umum Tahunan BWF tanggal 22 Mei mendatang di Kuala Lumpur, Malaysia.

Susy menilai perubahan sistem skor menjadi 5x11 akan menghilangkan esensi dari pertandingan itu sendiri. Momen-momen menegangkan akan terhapus karena singkatnya durasi pertandingan.

Baca Juga: Top 5 Sport: PBSI Ajukan Perubahan Pranata Skor pada BWF

"Kami waktu itu pernah mencoba sistem seperti itu, hanya sepertinya tidak menarik ya. (Saat itu) cepat sekali jadi tak bisa dilihat," ujar Susy.

"Bulutangkis kan sudah bagus dan diterima di seluruh dunia, tinggal fokus ke Olimpiade saja. Pemainnya bagaimana, pelatihnya, penonton bisa menikmati tidak?"

"Kan tegangnya bisa nikmatin kalau [dengan sistem skor] 3x21. Sedangkan 5x11 terlalu cepat, jadi kalau [permainan] belum berkembang bisa jadi sudah langsung kalah," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI