Dulu Ditolak, Kini Diajukan PBSI, Susy Susanti Soroti Wacana Skor 5x11

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 06 April 2021 | 10:40 WIB
Dulu Ditolak, Kini Diajukan PBSI, Susy Susanti Soroti Wacana Skor 5x11
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis (21/11/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Legenda bulutangkis Indonesia sekaligus mantan Kabid Binpres PBSI, Susy Susanti ikut menyoroti wacana Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) mengubah sistem skor dari 3x21 menjadi 5x11.

Menurut Susy, perubahan sistem perhitungan skor menjadi 11 poin dikali lima gim akan lebih banyak menghasilkan dampak negatif. Salah satunya permainan jadi tidak menarik.

"Kami waktu itu pernah mencoba sistem seperti itu, hanya sepertinya tidak menarik ya. (Saat itu permainan] cepat sekali jadi tak bisa dilihat," ujar Susy saat dihubungi awak media, Senin (5/4/2021).

Wacana perubahan skor dari 3x21 menjadi 5x11 bukan kali pertama dimunculkan BWF. Beberapa tahun lalu, rencana kontroversial itu sudah pernah dibahas.

Baca Juga: Wacana Skor 11x5 Kembali Disinggung BWF, Ternyata Idenya dari PBSI

Namun saat itu, mayoritas anggota BWF termasuk Indonesia menolaknya. Namun kini, wacana itu kembali muncul dan menjadi kejutan karena yang mengajukan justru PBSI.

Dalam rilis BWF, mereka menyebut wacana perubahan sistem skor akan kembali dibahas dalam acara Rapat Umum Tahunan (Annual General Meeting/AGM) ke-82 yang akan berlangsung secara virtual pada 22 Mei 2021 mendatang.

BWF mengatakan bahwa proposal perubahan sistem skor yang diajukan Indonesia dan Maladewa sudah didukung oleh Badminton Asia (BA).

Jadi tidaknya wacana kontroversial ini diterapkan akan sangat tergantung dari pendapat federasi bulutangkis negara anggota BWF.

Menurut Susy, sistem skor bulutangkis saat ini sudah terbilang baik. Selain menghibur, skor 3x21 turut memberikan waktu bagi para pemain berkembang seiring pertandingan.

Baca Juga: Alasan PBSI Tak Merombak Susunan Pelatih di Tim Utama

"Bulu tangkis kan sudah bagus dan diterima di seluruh dunia, tinggal fokus ke Olimpiade saja. Pemainnya bagaimana, pelatihnya, penonton bisa menikmati tidak?" beber Susy.

"Kan tegangnya bisa nikmatin kalau pakai sistem skor 21. Sedangkan 11 terlalu cepat, jadi kalau belum berkembang bisa jadi malah sudah kalah," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI