Suara.com - Atlet catur wanita Indonesia, Irene Sukandar tak menampik punya tekad mengejar gelar Grand Master (GM). Hal itu dia katakan kepada GothamChess atau Levy Rozman.
Irene dan GothamChess terlibat perbincangan selepas melangsungkan pertandingan catur blitz yang disiarkan lewat platform streaming Twitch, pada Rabu (31/3/2021) malam WIB.
Selepas pertandingan catur yang berakhir imbang 2-2 itu, Levy Rozman melontarkan pertanyaan kepada Irene terkait mimpinya menjadi Grand Master.
"Apakah kamu mau jadi Grand Master?" kata Levy Rozman via Zoom, Rabu (31/3/2021) malam WIB.
Baca Juga: Soroti Foto Deddy Bersama Irende dan Dadang, Gus Miftah Bocorkan Hal Ini
"Ya, saya adalah pemain serius --profesional/atlet. Saya tidak sabar untuk segera kembali berkompetisi," jawab Irene.
Saat ini, gelar yang disandang Irene adalah Women Grand Master (WGM). Gelar tertinggi di kategori pecatur wanita itu didapatkan atlet 28 tahun itu pada 2009.
Namun dalam kategori open --pria dan wanita-- Irene baru menyandang gelar International Master (IM) pada 2014. Gelar IM berada satu level di bawah Grand Master.
Irene Sukandar sejatinya sudah lama malang melintang di dunai catur nasional maupun internasional. Namun namanya tenar setelah terseret kontroversi Dewa Kipas.
Dewa Kipas alias Dadang Subur adalah pecatur amatir yang dituding GothamChess bermain curang di platform catur online, Chess.com.
Baca Juga: Yuni, Atlet Catur Disabilitas Wanita asal Sumsel Penuh Prestasi
Akibat tudingan itu, dunia catur Indonesia kembali ramai. Warganet berbondong-bondong membela Dadang Subur dan menghujat Levy Rosman.
Kisruh itu membuat Percasi dan Irene Sukandar angkat bicara. Kedua pihak setuju dengan GothamChess bahwa Dadang Kipas terindikasi bermain curang.
Tuduhan dan surat terbuka yang dibuat Irene pada akhirnya berujung pertarungan antara dirinya dan Dadang Subur yang diwadahi YouTuber Deddy Corbuzier.
Pertarungan Irene Sukandar vs Dewa Kipas yang berlangsung pada 22 Maret lalu dimenangkan sang Women Grand master dengan skor telak 3-0.