Poul-Erik Berharap Insiden All England Tak Rusak Hubungan Indonesia dan BWF

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 23 Maret 2021 | 11:33 WIB
Poul-Erik Berharap Insiden All England Tak Rusak Hubungan Indonesia dan BWF
Presiden Badminton World Federation, Badminton World Federation (BWF) Poul-Erik Hoyer Larsen. AFP / MOHD RASFAN
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), Poul-Erik Hoyer berharap insiden pengusiran di All England 2021 tak merusak hubungan BWF dengan Indonesia.

Tim bulutangkis Indonesia sebelumnya dipaksa mundur dari All England 2021 saat turnamen BWF World Tour level Super 1000 itu memainkan babak pertama, pada Rabu (17/3/2021) malam WIB.

BWF dan Panitia All England kala itu mengaku tak bisa berbuat apa-apa atas insiden yang mereka sebut murni berdasarkan regulasi pemerintah Inggris.

Poul-Erik Hoyer dalam surat permintaan maafnya kepada Menpora Zainudin Amali, berharap insiden memalukan itu tidak melunturkan rasa saling percaya antar dua lembaga bulutangkis.

Baca Juga: Menpora Sampaikan Permintaan Maaf BWF kepada Indonesia

"Saya dengan tulus meminta maaf kesusahan dan frustrasi yang ditimbulkan kepada para pemain dan tim Indonesia. ...," tulis Poul-Erik dalam suratnya tertanggal 21 Maret 2021.

"Sebagai Presiden BWF, saya ingin memberi tahu Anda bahwa kami telah menganggap insiden ini sebagai pelajaran yang serius dunia baru COVID-19, dan kami berusaha untuk melakukan peningkatan."

"Ke depan, kami percaya hubungan jangka panjang antara Indonesia dan BWF akan tetap harmonis dan akan menjadi lebih kuat di masa depan," tambahnya.

Seluruh anggota tim Indonesia di All England 2021, mulai dari atlet, pelatih, ofisial, hingga tenaga pendukung terpaksa mundur dari turnamen bulutangkis tertua di dunia itu atas permintaan pemerintah Inggris.

Melalui email dari National Health Service (NHS) --badan kesehatan Britania Raya, wakil Indonesia diminta melakukan isolasi mandiri selama 10 hari karena sempat menaiki pesawat di mana salah satu penumpangnya dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Usir Indonesia dari All England, BWF Akhirnya Minta Maaf Secara Resmi

Pesawat yang dimaksud adalah maskapai yang ditumpangi wakil Indonesia saat transit dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021) lalu.

Sejatinya, tim bulutangkis Indonesia diwajibkan NHS untuk menjalani isolasi mandiri hingga 23 Maret mendatang.

Namun berkat koordinasi antara PBSI dan pihak-pihak terkait terutama dengan KBRI di Inggris, Marcus Fernaldi Gideon dan kawan-kawan bisa pulang lebih cepat, meskipun status mereka di All England 2021 tetap dinyatakan mundur.

Selepas mendaratkan kaki di Indonesia, Senin (22/3/2021) malam WIB, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan kawan-kawan harus kembali menjalani karantina mandiri selama lima hari sesuai regulasi kesehatan di Indonesia.

Selama menjalani isolasi mandiri, wakil-wakil Merah Putih akan dikarantina di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI