BWF Janji Insiden Diusirnya Indonesia dari All England Tidak akan Terulang

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 23 Maret 2021 | 05:32 WIB
BWF Janji Insiden Diusirnya Indonesia dari All England Tidak akan Terulang
Profil Poul-Erik Hoyen Larsen. [bwfbadminton.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) berjanji akan menjadikan insiden dipaksa mundurnya tim bulutangkis Indonesia di All England 2021 sebagai pelajaran berharga untuk menggelar berbagai turnamen di masa mendatang.

Hal itu disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, saat menghadiri konferensi pers penjemputan tim Indonesia di Gedung VVIP Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (22/3/2021) malam.

"BWF menyadari dan menyampaikan bahwa situasinya saat ini pandemi Covid-19 maka ke depan harus bisa lebih baik untuk menyiapkan diri," kata Zainudin Amali merujuk surat BWF yang ditujukan kepada Kemenpora.

"Dan kejadian di All England ini menjadi pelajaran berharga dan [mereka, BWF] berharap tidak terulang kembali," tambahnya. dalam rilis yang diterima Suara.com, Selasa (23/32021).

Baca Juga: Top 5 Sport Sepekan: Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021

Zainudin turut mengatakan bahwa BWF akhirnya mengucapkan permintaan maaf secara resmi. Surat permintaan maaf itu ditandatangani langsung Presiden BWF, Poul-Erik Hoyer Larsen.

"Surat permohonan maaf itu ditujukan kepada saya sebagai Menpora. Pada intinya BWF merasakan apa yang dialami oleh timnas bulutangkis kita. Sakit hati dan frustasi," ungkap Menpora.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berbicara dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di kantor Presiden, Istana Negara, Jakarta, Senin (15/3/2021). [Dok. Kemenpora]
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berbicara dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di kantor Presiden, Istana Negara, Jakarta, Senin (15/3/2021). [Dok. Kemenpora]

Tim bulutangkis Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021 oleh otoritas kesehatan NHS (National Health Service) setelah dinyatakan melakukan kontak erat dengan salah satu penumpang yang positif Covid-19 selama penerbangan dari Istanbul ke Birmingham.

Selain dipaksa mundur, tim Indonesia juga diwajibkan menjalani karantina mandiri selama 10 hari dan sejatinya Marcus Fernaldi Gideon dan kawan-kawan baru diizinkan pulang setelah tanggal 23 Maret mendatang.

Namun koordinasi antara PBSI dan pihak-pihak terkait terutama dengan KBRI di Inggris, tim ini bisa pulang lebih cepat, meskipun status mereka di All England 2021 tetap dinyatakan mundur.

Baca Juga: Timnas Didepak dari All England, DPR Desak Pemerintah Lakukan Negosiasi

Selepas mendaratkan kaki di Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan kawan-kawan harus kembali menjalani karantina mandiri selama lima hari sesuai regulasi kesehatan di Indonesia.

Selama menjalani isolasi mandiri, wakil-wakil Merah Putih akan dikarantina di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI