Indonesia Diperlakukan Tak Adil, Menpora: Saya Minta BWF Direformasi

Jum'at, 19 Maret 2021 | 14:41 WIB
Indonesia Diperlakukan Tak Adil, Menpora: Saya Minta BWF Direformasi
Menpora, Zainudin Amali menerima PSSI, Jakarta Pusat, Kamis (4/3/2021). (Dok : Kemenpora)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Protes keras kembali dilontarkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali terkait perlakuan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) terhadap wakil Indonesia di All England 2021. Karena ketidakprofesionalan BWF, Amali meminta adanya reformasi di federasi.

Menteri asal Gorontalo itu mendengar informasi bahwa atlet-atlet bulutangkis yang saat ini sedang menjalani karantina diperlakukan kurang menyenangkan. Menpora menyebut BWF tidak profesional, tidak transparan, dan diskriminatif.

"Informasi yang masuk ke kami, kita diperlakukan dengan tidak baik. Bayangkan tim kita sudah bertanding, disuruh keluar dari arena lalu jalan kaki ke hotel, biasanya pakai shuttle bus. Inikan sesuatu yang diskriminatif," kata Amali saat jumpa pers secara virtual, Jumat (19/3/2021).

"Penilian saya? BWF tidak profesional, BWF tidak transparan, dan BWF diskriminatif. Karena cukup bukti untuk berkata itu."

Baca Juga: Diusir All England, Atlet Bulu Tangkis Indonesia Ramai-ramai Kritik BWF

Pebulutangkis Hendra Setiawan berbincang dengan Menpora Zainudin Amali saat menjalani proses vaksinasi Covid-19 untuk atlet di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (26/2/2021). (dok Kemenpora)
Pebulutangkis Hendra Setiawan berbincang dengan Menpora Zainudin Amali saat menjalani proses vaksinasi Covid-19 untuk atlet di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (26/2/2021). (dok Kemenpora)

"Sangat jelas pernyataan kami BWF tidak profesional, BWF diskriminatif. Maka dari itu saya minta BWF direformasi," ia menambahkan..

Dalam hal ini pemerintah melalui Kemenpora mengakui memang tidak bisa berhubungan langsung dengan BWF atau penitia All England. Oleh karena itu, ia mendorong PBSI meminta klarifikasi kejadian-kejadian ini mengapa bisa terjadi kepada pihak terkait.

Pasalnya, BWF atau panitia All England tidak bisa angkat tangan begitu saja dengan aturan pemerintah setempat dalam penanganan pandemi Covid-19. Seharusnya ada adaptasi yang dilakukan, sehingga kejadian ini tidak terjadi.

"Bagi saya BWF tak boleh berlindung dari regulasi negara yang ada," jelas Politisi Partai Golkar tersebut.

Sekedar mengingat, tim Indonesia dipaksa mundur tepat saat babak pertama All England 2021 yang berlangsung pada Rabu (17/3/2021) malam WIB.

Baca Juga: Persipura Larang Pemainnya Tampil di Piala Menpora Bersama Tim Lain

Melalui email dari National Health Service (NHS) atau otoritas kesehatan di Inggris, wakil Indonesia diminta melakukan isolasi mandiri selama 10 hari karena sempat menaiki pesawat di mana salah satu penumpangnya dinyatakan positif Covid-19.

Pesawat yang dimaksud adalah maskapai yang ditumpangi wakil Indonesia saat transit dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021) lalu.

Karena isolasi inilah wakil Indonesia tak bisa lagi melanjutkan pertandingan di All England meski beberapa nomor sudah bertanding. Sehingga diputuskan mundur dari All England.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI