Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Begini Tanggapan Kemenpora

Kamis, 18 Maret 2021 | 09:31 WIB
Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Begini Tanggapan Kemenpora
Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seluruh pebulutangkis Indonesia beserta ofisial dipaksa mundur dari All England 2021. Hal itu karena salah satu penumpang di pesawat yang ditumpangi tim Merah Putih dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021), dinyatakan positif Covid-19.

Kabar mengejutkan tersebut dikonfirmasi langsung oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dalam keterangan tertulis, Kamis (18/3/2021) pagi WIB.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) langsung bereaksi mendengar kabar tersebut. Mereka angkat bicara lewat Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto.

Gatot mengatakan bahwa Kemenpora memahami dengan keputusan pemerintah Inggris lewat National Health Service (NHS) karena dilakukan berdasarkan regulasi yang ada.

Baca Juga: Dipaksa Mundur dari All England 2021, Tim Indonesia Layangkan Protes

Aturan itu mengatakan bahwa setiap orang yang berkontak dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19 wajib menjalani karantina selama 10 hari.

"NHS tidak diskriminatif dalam menerapkan aturan ini," kata Gatot dalam keterangan tertulis kepada awak media, Kamis (18/3/2021).

Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjalani latihan perdana di lapangan Utilita Arena Birmingham, pada Selasa (16/3) malam atau sehari jelang babak pertama All England 2021. [Dok. PBSI]
Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjalani latihan perdana di lapangan Utilita Arena Birmingham, pada Selasa (16/3) malam atau sehari jelang babak pertama All England 2021. [Dok. PBSI]

"Meskipun sebelum berangkat sudah divaksin dua kali di Jakarta dan saat datang juga negatif saat di Swab, tetapi karena hasil tracing mengindikasikan pernah satu pesawat dengan orang yang diduga terpapar Covid, maka sesuai aturan, terpaksa harus terkena karantina tambahan."

Lebih lanjut, Gatot mengatakan bahwa Kemenpora memahami masalah yang terjadi. Merujuk aturan pemerintah Inggris yang bakal memberikan hukuman apabila hal itu dilanggar, Timnas bulutangkis Indonesia diminta untuk semangat dan berbesar hati.

"Pada tanggal 18 Maret ini pun KBRI akan meminta klarifikasi lebih lanjut kepada NHS dan mempertanyakan kepada panitia kebijakan lanjut sehubungan mundurnya timnas, termasuk re kemungkinan penundaan seluruh pertandingan," beber Gatot.

Baca Juga: Terbentur Protokol Kesehatan, Tim Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa Mundur

"Kemenpora bisa memahami kondisi ini dan tetap berharap agar Timnas tetap semangat," tambahnya.

PBSI mengirim 12 atlet untuk mengikuti ajang All England 2021. Jumlah itu terdiri dari empat sektor yang tunggal putra, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.

Sejatinya, Indonesia mendaftarkan 14 atlet di ajang ini. Namun dua pemain yakni Gregoria Mariska Tunjung dan Tommy Sugiarto mundur dengan alasan masing-masing.

Gregoria terpaksa mundur karena tengah dibekap cedera ringan pada paha kanannya. Sementara Tommy Sugiarto yang merupakan atlet non-pelatnas, mundur karena masalah pribadi.

Dari ke-12 atlet yang dikirim PBSI, tunggal putra menurunkan Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Sementara ganda putra mengirim tiga wakil yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Sementara dari sektor ganda putri, Indonesia cuma mengirim satu wakil saja melalui Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Hal serupa juga dilakukan sektor ganda campuran yang cuma mengirim Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

All England 2021 yang merupakan turnamen bulutangkis tertua di dunia akan berlangsung pada 17-21 Maret di Utilita Arena Birmingham, Inggris.

Turnamen BWF World Tour level Super 1000 itu sayangnya tidak masuk dalam kalender kualifikasi Olimpiade Tokyo, karena poinnya telah dihitung pada edisi tahun lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI