Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan pemerintah masih mengkaji seperti apa pelaksanaan PON Papua yang akan berlangsung pada 2-15 Oktober 2021 mendatang.
Di tengah pandemi Covid-19, pelaksanaan PON edisi ke-20 itu kemungkinan besar harus berlangsung sesuai protokol kesehatan (prokes) ketat demi meminimalisir penyebaran Covid-19.
Menpora Zainudin Amali pun mengungkapkan bahwa Indonesia nantinya bakal belajar dari Olimpiade Tokyo terkait penerapan prokes yang sesuai bagi ajang olahraga sekelas multievent tersebut.
Olimpiade Tokyo akan berlangsung pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Merujuk jadwal PON Papua, Indonesia punya waktu dua bulan apabila ingin menerapkan apa yang dilakukan Jepang.
Baca Juga: Kondisi Lutut Mulai Membaik, Roger Federer Incar Olimpiade
"Kita [akan] belajar dari Olimpiade Tokyo yang nanti akan dilaksanakan beberapa bulan ke depan," kata Zainudin Amali dalam konferensi pers virtual pasca menghadiri rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/3/2021).
"Kita akan lihat di situ penerapannya seperti apa. Prokes tentu penting dan harus dilakukan dengan disiplin," tambahnya.
Di luar itu, pemerintah disebut Amali akan berubaya untuk memberikan vaksin Covid-19 bagi seluruh kontingen PON Papua hingga masyarakat disekitar lokasi pertandingan.
"Jadi arahan Presiden [Joko Widodo] seluruh kontingen harus divaksin baik atlet, pelatih, ofisial dan tenaga pendukung," tutur Zainudin Amali.
"Bahkan Presiden mengarahkan agar masyarakat sekitar venue juga divaksin. Agar nanti Oktober sudah divaksin semua," tambahnya.
Baca Juga: Menpora: Aprilia Manganang Tak Bisa Disalahkan Soal Statusnya Sebagai Pria