Suara.com - Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengusulkan agar vaksin Covid-19 tak hanya diberikan kepada atlet. Para pelatih dan ofisial diharapkan turut mendapat prioritas yang sama.
Menurut Wakil Sekjen PBSI, Edi Sukarno, pelatih dan ofisial merupakan bagian penting dalam menunjang prestasi atlet.
Mobilitas mereka juga tak beda jauh dengan para pebulutangkis yang harus terbang ke berbagai negara untuk bertanding.
"Saya juga mengusulkan tidak hanya atlet yang divaksin, tapi juga ofisial, pelatih, tim pendukung, dan bahkan saya minta seluruh Pengurus Pusat dan karyawan juga divaksin," kata Edi Sukarno dalam rilis, Rabu (17/2/2021).
Baca Juga: Top 5 Sport: Dua Pebulutangkis RI Jadi Korban Aturan Baru BWF
"Tapi sepertinya itu agak sulit ya, yang diprioritaskan hanya atlet dan pelatih yang mendampingi atlet," tambahnya.
Tak hanya itu saja, Edi yang mewakili PBSI dalam rapat koordinasi secara virtual terkait vaksinasi dengan Kemenpora, Kemenkes dan KONI juga mengusulkan pemerataan vaksinasi di Pelatnas.
Menurut Edi, seluruh atlet di Pelatnas PBSI berhak mendapatkan vaksinasi. Status prioritas harusnya tak ditujukan hanya untuk pebulutangkis yang sudah memiliki agenda pertandingan dalam waktu dekat.
"Saya mengusulkan tadi kepada Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga agar kalau bisa tidak hanya atlet-atlet yang akan diberangkatkan mengikuti berbagai kegiatan," tutur Edi.
"Tetapi juga semua atlet yang ada di pelatnas nantinya diberikan vaksin. Sebab semua atlet yang ada di pelatnas adalah atlet yang berprestasi," jelasnya.
Baca Juga: Dua Pebulutangkis RI Jadi Korban Aturan Baru BWF di Tengah Pandemi
Dalam waktu dekat, PBSI akan mengirimkan skuad Indonesia ke turnamen Swiss Open 2021 yang akan diselenggarakan pada 2-7 Maret mendatang.
Sepekan setelahnya, wakil-wakil Indonesia yang tak mengikuti Swiss Open akan bertolak ke Birmingham, Inggris untuk mengikuti All England pada 17-21 Maret mendatang.
Rencanannya, tim Indonesia yang mengikuti Swiss Open akan berangkat pada 25 Februari, sehingga PBSI berharap para atlet dan official yang berangkat untuk segera divaksin.
"Jawaban dari mereka akan diupayakan. Saya minta kalau bisa vaksinnya di Pelatnas saja, jadi tidak harus keluar dari Pelatnas. Tapi itu semua tergantung dari para pengambil kebijakan," tukas Edi.