Suara.com - Presiden panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo Yoshiro Mori siap mundur dari jabatannya apabila dorongan masyarakat agar dirinya angkat kaki semakin besar.
Yoshiro Mori jadi sorotan masyarakat Jepang setelah melontarkan komentar sensitif dan berbau seksis tentang perempuan.
Lelaki yang juga merupakan mantan perdana menteri Jepang itu, membuat kegaduhan nasional saat mengatakan bahwa rapat dewan yang melibatkan perempuan akan berlangsung terlalu lama.
Dia menyebut para perempuan terlalu banyak bicara dan itu menjengkelkan, sebagaimana disebutkan dalam laporan Reuters yang dimuat Antara, Kamis (4/2/2021).
Baca Juga: PM Jepang Yoshihide Suga Pastikan Olimpiade Tokyo Bergulir Tahun Ini
Kemarahan atas komentar Mori tersebut kemungkinan akan berdampak pada semakin berkurangnya dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan Olimpiade di tengah penyebaran pandemi yang semakin mengkhawatirkan di Jepang.
Hampir 80 persen publik Jepang menentang penyelenggaraan Olimpiade yang dijadwalkan pada Juli, menurut jajak pendapat terbaru.
Komentar Mori langsung menimbulkan kehebohan di media sosial, dan tagar "Mori, mohon mundur" menjadi trending di Twitter di Jepang pada Kamis pagi.
Menanggapi komentar tersebut, mantan peraih medali perak judo Noriko Mizoguchi mencuit kode etik Komite Olimpiade Internasional dan mengatakan bahwa segala jenis pelecehan harus ditolak.
Renho, seorang anggota parlemen oposisi terkemuka, menyebut ucapan Mori "memalukan".
Baca Juga: Toyota Thailand Open: Ditekuk Finalis Olimpiade, Adnan/Mychelle Tersingkir
"Komentarnya bertentangan dengan semangat Olimpiade yang mengecam diskriminasi dan menyerukan persahabatan, solidaritas dan keadilan," katanya dalam cuitan di akun Twitternya.