Tunda Kontrak, MotoGP Thailand Batal Digelar Tahun Ini

Rabu, 03 Februari 2021 | 10:52 WIB
Tunda Kontrak, MotoGP Thailand Batal Digelar Tahun Ini
Pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, memimpin balapan MotoGP Thailand selepas lampu start dinyalakan di Sirkuit Buriram, Minggu (6/10/2019). [AFP/Lillian Suwanrumpha]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Thailand menunda dimulainya kontrak MotoGP berikutnya hingga 2022, yang mana berarti bahwa tidak ada MotoGP di Sirkuit Buriram musim ini. 

Dilansir dari Crash, Rabu (3/2/2021), ini adalah sirkuit pertama yang membatalkan jadwal sementara 2021 setelah pemerintah memilih untuk menunda dimulainya kontrak lima tahun MotoGP Buriram berikutnya. Hal ini disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung.

Alih-alih berjalan dari 2021-2025, Bangkok Post melaporkan bahwa kontrak MotoGP telah 'dialihkan' ke 2022-2026. Biaya lisensi akan tetap tidak berubah pada 900 juta baht (25 juta euro) untuk periode lima tahun.

Dorna, yang belum secara resmi mengkonfirmasi penundaan tersebut. Mereka dikatakan telah menegaskan kembali komitmen perusahaan untuk gelaran di Negeri Gajah Putih.

Baca Juga: Joan Mir: Gelar Saya Kurang Gereget Tanpa Adanya Marc Marquez

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, memimpin balapan MotoGP Thailand 2018 selepas start di Sirkuit Buriram, Minggu (7/10/2018). [AFP/Lillian Suwanrumpha]
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, memimpin balapan MotoGP Thailand 2018 selepas start di Sirkuit Buriram, Minggu (7/10/2018). [AFP/Lillian Suwanrumpha]

Setelah bergabung dengan kalender MotoGP pada 2018, putaran Thailand 2019 menjadi penonton terbanyak musim ini dengan 226.655 penggemar akhir pekan, menghasilkan total '3,45 miliar baht' (95 juta euro). Sayangnya di tahun lalu, seperti semua acara non-Eropa, dibatalkan.

Selain Thailand, Argentina dan Texas juga sangat tidak memungkinkan untuk menggelar balapan setelah. Balapan di kedua lintasan ini pun ditunda ke tanggal yang tidak ditentukan di akhir tahun.

Seperti pada 2020, nasib balapan yang sulit (dengan pengecualian Qatar) dianggap bergantung pada kehadiran fans, karena alasan finansial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI