Herry IP: Ganda Putra Gagal Capai Target di Thailand Open Seri Kedua

Syaiful Rachman Suara.Com
Sabtu, 23 Januari 2021 | 22:12 WIB
Herry IP: Ganda Putra Gagal Capai Target di Thailand Open Seri Kedua
Pelatih ganda putra Indonesia Herry Iman Pierngadi (kanan) dan Aryono Miranat memberikan instruksi kepada pemain Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Selasa (20/8/2019). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak/pd.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih ganda putra timnas bulu tangkis Indonesia Herry Iman Pierngadi menilai performa tim asuhannya pada seri kedua Thailand Open 2021 di Bangkok tidak sesuai target, terbukti dengan nihilnya wakil Indonesia yang lolos ke final.

Berbeda dengan seri pertama pekan lalu, pada seri kedua performa para pemain Indonesia menurun.

Anak asuh Herry IP yang diharapkan bersinar terutama Ahsan/Hendra dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, justru gagal.

"Ya memang ganda putra tidak mencapai target. Ahsan/Hendra dan Fajar/Rian memang yang kami harapkan, tapi ternyata tidak berhasil. Mereka gagal. Nanti latihannya akan dievaluasi lagi. Memang banyak penurunan," sebut Herry IP melalui rilis PP PBSI, Sabtu (23/1/2021).

Baca Juga: Greysia/Apriyani Akui Fisik Kedodoran di Semifinal Thailand Open

Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan dan Mohamad Ahsan (Raphael Sachetat/Badmintonphoto/Raphael Sachetat)
Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan dan Mohamad Ahsan (Raphael Sachetat/Badmintonphoto/Raphael Sachetat)

Pada babak semifinal di Impact Arena, Bangkok, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan kalah rubber game dari unggulan enam asal Taiwan Lee Yang/Wang Chi Lin 21-14, 20-22, 12-21.

Menurut Herry, cedera betis kiri yang dialami Ahsan pada babak pertama memang memengaruhi penampilannya. Namun, ia juga menyebut bahwa hal itu bukanlah alasan utama, melainkan pada faktor stamina dan usia.

"Cederanya Ahsan ada pengaruhnya, tapi lebih besar pengaruh karena stamina, karena usia tidak bisa dibohongi. Kalau memang tadi mau menang, kan seharusnya bisa dua gim," kata Herry menjelaskan.

"Memang pada saat penentuan di gim kedua, mereka buat kesalahan. Dua poin itu kan nyangkut sendiri. Memang handicapnya di lapangan, menang angin, kalah angin, atau bolanya juga sedikit berat."

"Pemain-pemain seusia mereka ada kekurangan di situ. Saya berharap, nanti di World Tour Final penampilannya bisa lebih baik lagi," tuturnya.

Baca Juga: Tersingkir di Semifinal, The Daddies Puji Power Ganda Putra Taiwan

Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto langsung tersingkir di babak pertama Toyota Thailand Open, di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Rabu (20/1/2021). [BWF/Badmintonphoto]
Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto langsung tersingkir di babak pertama Toyota Thailand Open, di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Rabu (20/1/2021). [BWF/Badmintonphoto]

Sementara untuk Fajar/Rian disebut ada penurunan kualitas. Lama tidak bertanding, juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan hilangnya ritme permainan.

"Fajar/Rian banyak orang bilang menurun, memang betul mereka menurun. Kemarin juga sudah ngobrol. Memang lama tidak ada pertandingan, sepuluh bulan vakum, jadi sedikit 'kagok' buat mereka," kata Herry.

"Ritme, irama, dan suasananya hilang. Sudah lama tidak bertanding, jadi harus beradaptasi lagi. Walaupun memang mereka termasuk pemain yang sudah top 10. Kita memang harus bisa mengatasinya," ujarnya menambahkan.

Selain turunnya kualitas, Herry menyebut tangan Fajar yang bermasalah ikut menjadi kendala. Untuk selanjutnya, menjadi pekerjaan rumah cukup besar untuk mempersiapkan mereka kembali tampil optimal pada turnamen internasional yang akan digelar bulan Maret.

"Tapi dari semuanya kendala nomor satunya memang karena tangannya Fajar ada masalah, jadi tidak bisa maksimal. Hanya mengandalkan Rian saja. Memang bukan alasan, itu kenyataan. Di samping itu memang penampilannya menurun, harus diakui," pungkas Herry.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI