Suara.com - Juara dunia lompat tinggi asal Rusia, Maria Lasitskene mengaku enggan ikut program vaksinasi Covid-19. Dia takut ada efek samping dari vaksin tersebut yang bisa memengaruhi tubuhnya.
Lasitskene yang merupakan satu-satunya atlet wanita yang mampu menjuarai tiga gelar dunia lompat tinggi itu mengatakan bakal menunggu keterangan dari lembaga anti-dopping.
Sebelum vaksinasi dikatakan wajib untuk atlet profesional, perempuan 28 tahun itu menegaskan tak akan menggunakan vaksin Covid-19.
“Sebagai seorang atlet saya sangat khawatir bagaimana vaksin dapat mempengaruhi tubuh dan bentuk fisik saya,” kata Maria Lasitskene dikutip dari RT, Rabu (20/1/2021).
Baca Juga: Kemenpora Kucurkan Rp 10 Miliar untuk Pelatnas Atletik dan Panahan
“Selama vaksinasi itu sukarela, saya akan abstain. Saya akan lihat bagaimana situasinya berkembang, karena selama ini saya belum mendapat konfirmasi dari petugas anti doping bahwa sudah disetujui secara resmi," tambahnya.
Dia juga menyatakan keprihatinan bahwa atlet mungkin diwajibkan untuk menerima jenis vaksin khusus agar memenuhi syarat untuk bertanding secara internasional.
Atlet seksi asal Rusia itu mengatakan akan menghindari vaksinasi Covid-19 sampai atlet diwajibkan melakukannya. Di samping itu, dia juga terus menunggu informasi terkait keamanan vaksin dari segi dopping oleh otoritas kesehatan termasuk Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
“Selain itu, otoritas kesehatan mungkin memperkenalkan paspor kesehatan khusus yang akan memungkinkan masuk ke negara asing bagi mereka yang diimunisasi dengan jenis vaksin tertentu yang akan disetujui di seluruh dunia," beber Maria Lasitskene.
"Meskipun saya tidak akan divaksinasi sampai diwajibkan," tambahnya.
Baca Juga: Jaga Kondisi Tubuh, Atlet Para Atletik Latihan Olahraga di Rumah