Suara.com - Umur yang sudah tidak muda membuat tim Petronas Yamaha wajib punya rencana cadangan jika saja pembalap baru mereka, Valentino Rossi sekonyong-konyong mengumumkan untuk pensiun.
Dilansir dari GP One, Minggu (17/1/2021), sang bos, Razlan Azali, mengatakan bahwa datangnya Valentino Rossi di timnya adalah pengecualian, mengingat tim ini selalu berfokus untuk mencari bibit muda.
"Kami membuat pengecualian untuk Valentino Rossi karena pandemi tahun lalu, Yamaha sudah memberitahu tentang hal ini di 2019, mulanya kami tak memperhitungkan Rossi untuk bergabung," ucapnya.
"Kami mencari pembalap muda dari Moto2 dan Moto3 yang masih berkembang seperti Fabio Quartararo, namun berhubung tahun lalu tidaklah normal, kami memutuskan untuk mencari sosok yang membawa stabilitas, Valentino Rossi tahu tentang motor dan dia bisa memberikan kestabilan serta performa," lanjut mereka.
Baca Juga: Top 5 Sport Sepekan: Media Asing Soroti Sirkuit Mandalika, Juni Wajib Kelar
"Ini juga tantangan bagi kami untuk membawa Rossi menuju performa terbaiknya," imbuhnya.
Ia juga berkomentar mengenai performa Fabio Quartararo yang cukup moncer di awal musim, akan tetapi jeblok di akhir 2020.
"Dia sedih terkait situasi di 2020, dia harus tetap tenang. Dia mudah panas, dia harus belajar untuk menenangkan diri," tutur Razali.
"Motornya memang sedikit lebih bermasalah daripada motor Franco Morbidelli, namun pada motor Quartararo, kami tak melakukan uji coba yang cukup, belum lagi itu motor yang benar-benar baru," imbuhnya.
Quartararo sempat digadang-gadang bakal menjadi pesaing berat Marc Marquez. Namun absennya pembalap Honda ini akibat cedera membuat duel panas keduanya menjadi tertunda.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno: MotoGP Mandalika Berdayakan UMKM
Pemilik nama lengkap Ahmad Razlan Ahmad Razali ini mengatakan bahwa sebelum cedera, talenta Marc Marquez ibarat alien.
"Dia adalah satu dari sejuta pembalap berbakat, seperti halnya Rossi dan Jorge Lorenzo, atau bahkan Stoner. Banyak orang bilang dia seperti alien, namun di Sirkuit Jerez akhirnya kami melihat bahwa sejatinya dia cuma manusia biasa," pungkasnya.