Sriwijaya Air Jatuh, Ini 5 Kecelakaan Pesawat Tragis di Dunia Olahraga

Arief Apriadi Suara.Com
Sabtu, 09 Januari 2021 | 19:53 WIB
Sriwijaya Air Jatuh, Ini 5 Kecelakaan Pesawat Tragis di Dunia Olahraga
Ilustrasi kecelakaan pesawat. (ANTARA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak diduga jatuh di kawasan Kepulauan Seribu, Jakarta. Hal itu setelah sempat dilaporkan hilang kontak pada pukul 14.40 WIB, Sabtu (9/1/2021).

Kecelakaan pesawat tak hanya terjadi pada penerbangan komersial. Dunia olahraga yang kerap mengandalkan transportasi udara juga tak lepas dari bencana yang kerap menghilangkan banyak nyawa itu.

Dirangkum Suara.com dari berbagai sumber, setidaknya terdapat lima kecelakaan pesawat yang menimpa berbagai tim atau olahragawan di belahan dunia.

1961 - Tim Figure Skating (seluncur indah) Amerika Serikat

Baca Juga: Hasil NBA: LA Lakers Menang Susah Payah atas Chicago Bulls

Tim yang beranggotakan 18 orang itu sedang dalam perjalanan menuju Kejuaraan Skating Dunia di Praha pada 15 Februari ketika pesawat Sabena yang ditumpangi jatuh ke sebuah lapangan di Belgia.

Seluruh tim tewas. Para korban termasuk Laurence Owen, 16, yang telah memenangkan gelar wanita di Kejuaraan Figure Skating Amerika Serikat sekitar sebulan sebelumnya.

Kecelakaan itu membuat tim Amerika kehilangan bakatnya yang paling berkilauan, dan butuh waktu bertahun-tahun untuk pulih.

1972 - Klub Persatuan Rugby Old Christian

Sebuah pesawat sewaan Angkatan Udara Uruguay yang membawa 45 orang, kebanyakan dari mereka adalah anggota klub rugby Old Christians dan pendukung mereka, jatuh pada ketinggian 13 Oktober di Pegunungan Andes di Argentina.

Baca Juga: Hasil NBA : San Antonio Spurs Taklukkan Los Angeles Lakers 118-109

Kecelakaan itu menjadi salah satu cerita paling mengerikan tentang bertahan hidup di abad ke-20.

Terdampar di ketinggian lebih dari 11.000 kaki dalam kondisi dingin, 16 penumpang akhirnya diselamatkan 72 hari setelah kecelakaan itu, setelah selamat dengan mengkanibal tubuh sesama penumpang yang membeku.

Dua puluh tujuh orang selamat dari kecelakaan itu dan luka-luka mereka dalam beberapa hari pertama. Dari korban awal, delapan tewas akibat longsoran salju saat tidur di badan pesawat lebih dari dua minggu setelah kecelakaan.

16 orang terakhir berhasil diselamatkan setelah dua pemain tim berjalan kaki selama 10 hari untuk mencari bantuan.

Banyak dari anggota tim tersebut adalah mahasiswa yang bermain untuk Old Christians, tim alumni sekolah menengah yang mereka hadiri di Montevideo, Uruguay. Pesawat itu terbang di antara Montevideo dan Santiago, Chili.

Kisah para penyintas menginspirasi buku "Alive: The Story of the Andes Survivors", oleh Piers Paul Read, dan film "Alive" tahun 1993.

1976 - Tim Nasional Anggar Kuba

Tim Anggar Nasional Kuba mendapatkan dua medali pada pertandingan Pan American tahun 1976 di Caracas, Venezuela, dan harus pulang ke rumah ketika dua bom meledak di pesawat mereka di tengah penerbangan.

Semua, 73 orang di dalamnya, termasuk 24 anggota tim anggar, tewas ketika pesawat itu jatuh di dekat Pantai Barbados.

Dokumen AS yang tidak diklasifikasikan kemudian menunjukkan bahwa pria yang diduga melakukan serangan itu, Luis Posada Carriles, telah bekerja untuk CIA.

1977 - Tim Bola Basket Universitas Evansville

Sebuah pesawat sewaan DC-3 yang membawa 31 orang, termasuk tim bola basket dari Universitas Evansville di Indiana, jatuh dan terbakar pada 13 Desember setelah lepas landas dalam kabut tebal dan hujan.

Di antara yang tewas adalah semua pemain tim dan pelatihnya, Bobby Watson, yang berada di tahun pertamanya bersama tim.

Para korban diperingati dengan patung yang disebut "Bola Basket Menangis" di Memorial Plaza di universitas.

“Itu adalah tragedi besar bagi kota seperti halnya untuk universitas,” kata Wallace Graves, presiden universitas pada saat itu.

“Sangat bagus. Bola basket adalah acara paling menonjol di kota."

2011 - Tim Hoki Yaroslavl Lokomotiv

Sebuah pesawat Rusia yang disewa oleh salah satu tim hoki elit negara itu, Yaroslavl Lokomotiv, jatuh saat lepas landas pada 7 September di dekat kota Yaroslavl, menewaskan semua kecuali dua dari 45 orang di dalamnya, termasuk 27 pemain, dua pelatih dan tujuh ofisial klub.

Lokomotiv adalah juara Rusia tiga kali. Kecelakaan itu tidak hanya merupakan kemunduran besar bagi hoki Rusia, tetapi juga menarik perhatian pada sejarah masalah keselamatan udara Rusia.

Kecelakaan itu bergema di seluruh dunia. Para korban termasuk Brad McCrimmon, seorang pelatih Kanada; Pavol Demitra, kapten tim nasional Slovakia; dan Jan Marek, Karel Rachunek dan Josef Vasicek, tiga anggota tim nasional Ceko.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI