Suara.com - Seperti halnya kegiatan manusia pada umumnya, ajang MotoGP 2020 turut terdampak pandemi virus Corona. Bencana kesehatan itu membuat musim ajang balap motor paling bergengsi itu jadi tak biasa.
Setelah menggelar Grand Prix Qatar --yang akhirnya hanya memainkan kelas Moto2 dan Moto3-- pada Maret, FIM dan Dorna Sports dibuat pusing dengan adanya pandemi. MotoGP 2020 pun terpaksa ditunda sebelum restart pada Juli.
Keputusan Dorna itu telah dipikirkan matang-matang di mana mereka melakukan lobi-lobi dengan tuan rumah. Alhasil, MotoGP 2020 pun hanya digelar di daratan Eropa dengan Grand Prix Spanyol dijadikan seri pembuka.
Keterbatasan waktu dan lokasi pun membuat gelaran MotoGP 2020 sedikit berubah. Mayoritas tuan rumah mendapat jatah menggelar dua balapan secara beruntun.
Baca Juga: Kurang Gereget, Ini Kekurangan MotoGP 2020 di Mata Dovizioso
Seri pembuka MotoGP 2020 pun berlangsung di Sirkuit Jerez tepatnya pada 19 Juli, dan kejadian penting yang terjadi di sana menjadi awal dari 'gilanya' persaingan MotoGP 2020.
Marc Marquez menderita cedera parah
Pada MotoGP Spanyol 2020, Marc Marquez selaku juara bertahan mendapat musibah. Dia menderita cedera parah setelah mengalami highside jelang berakhirnya balapan.
Insiden itu membaut tulang humerus kanan alias bagian tulang di lengan kanannya patah. Kondisi itu pada akhirnya membuat Marc Marquez absen hingga akhir musim.
Pada awalnya, tim Repsol Honda optimis jagoannya itu bisa kembali ke lintasan setelah menjalani operasi di Barcelona pada 22 Juli.
Baca Juga: Syukuran Juara Dunia MotoGP, Suzuki Rilis Deretan Motor Edisi Jawara Balap
Marc Marquez langsung diizinkan untuk kembali mengikuti sesi latihan seri kedua yakni MotoGP Andalusia lima hari pasca operasi.
Keputusan itu nyatanya berbuah bencana besar bagi Marc Marquez maupun tim Repsol Honda secara keseluruhan. Dia mengalami nyeri dibagian tubuh yang cedera.
Setelah mendapat pemeriksaan dokter, plat titanium yang ditanam di tulang lengan yang patah mengalami kerusakan. Kondisi itu membuat The Baby Alien kembali naik meja operasi pada 3 Agustus.
Pada tahap ini, dokter memvonis Marc Marquez bakal absen cukup panjang. Hal itu terbukti di mana The Baby Alien pada akhirnya tak sekalipun mengaspal lagi hingga musim berakhir.
Cedera memaksa Marc Marquez kehilangan gelar juara dunia yang direngkuhnya musim lalu. Adalah pembalap Suzuki, Joan Mir yang pada akhirnya keluar sebagai kampiun.
Lahirnya jawara-jawara baru
Di tengah absennya Marc Marquez, persaingan setiap seri di MotoGP 2020 berlangsung sengit. Terbukti, sembilan pembalap berbeda berhasil mencicipi manisnya podium teratas tahun ini.
Quartararo menjadi rider pertama yang meraup poin penuh berkat dominasinya di dua balapan beruntun di Jerez (MotoGP Spanyol dan Andalusia).
Namun, dominasi rider Prancis itu tak berlangsung lama. Pada seri ketiga yakni MotoGP Republik ceko, rookie tim KTM Brad Binder membuat kejutan di Brno. Dia menjadi pebalap Afrika Selatan pertama yang merebut kemenangan di kelas premier.
Pebalap veteran Andrea Dovizioso (Ducati) kemudian mengambil alih podium teratas di MotoGP Austria sebelum Miguel Oliveira (KTM Tech3) menjadi pebalap Portugal pertama pemenang seri balapan MotoGP ketika finis terdepan di GP Styria.
Franco Morbidelli membawa Petronas Yamaha kembali menjadi headline lewat kemenangan perdana sang pebalap Italia di Misano sebelum menyaksikan Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha) menegaskan kekuatan Yamaha di trek yang berada di pesisir laut Adriatik itu di GP Emilia Romagna.
Kemudian persaingan berlanjut ke MotogGP Prancis di mana Danilo Petrucci (Ducati) tampil perkasa di balapan basah pertama musim itu dan membawa Ducati ke pucuk podium di Le Mans.
Ketika tiba di Aragon, Suzuki meraih kemenangan pertama mereka musim ini lewat Alex Rins.
Pabrikan asal Hamamatsu itu mampu menjaga momentumnya ketika tiba di Valencia hingga akhirnya Mir merebut kemenangan perdananya setelah sebelumnya enam kali naik podium. Alhasil, dia menjadi rider paling konsisten tahun ini.
Satu pekan berselang di sirkuit yang sama, sang pebalap Spanyol kemudian mengunci gelar juara dunia di tahun keduanya turun di kelas premier setelah finis di posisi ketujuh pada MotoGP Eropa.
Tak hanya sang pembalap, tim Suzuki Ecstar juga merebut titel kedua untuk Suzuki sebagai tim terbaik, sedangkan titel konstruktor jatuh ke tangan Ducati.
Joan Mir, juara dunia yang dipandang sebelah mata
Keberhasilan Joan Mir meraih gelar juara dunia MotoGP 2020 tak hanya menimbulkan decak kagum. Di lain sisi, banyak pihak yang menganggap rider Spanyol itu tak layak jadi kampiun.
Penilaian itu muncul lantaran dalam 14 seri balapan yang berlangsung, Mir hanya mampu meraih podium kemenangan di satu balapan saja, tepatnya MotoGP Eropa. Sisanya, dia tiga kali jadi runner-up, dan tiga kali di podium ketiga.
Selain itu, Mir juga menjadi juara tanpa kehadiran Marc Marquez yang notabene adalah rider paling dominan dalam tujuh tahun terakhir.
Jaon Mir sendiri langsung merespons penilaian-penilaian miring itu. Dia menganggap orang-orang yang memiliki pemikiran seperti itu tidak mengerti soal kejuaraan balap motor.
“Orang yang mengatakan ini, itu karena mereka tidak tahu banyak tentang sepeda motor," kata Joan Mir dikutip dari Motorsport, Senin (16/11/2020).
Mir menganggap absennya Marc Marquez sepanjang musim akibat cedera adalah dinamika dalam balapan. Ketidakhadiran sang juara bertahan tak hanya menguntungkannya, tapi juga rider-rider lain.
“Marc berada di balapan pertama, mempertaruhkan untuk menang dan mencoba memenangkan kejuaraan, dan dia membuat kesalahan yang membuatnya kehilangan musim. Itu dia. Bahwa [ketidakhadiran Marquez] ini mengurangi [nilai] gelar [juara dunia]?" beber Joan Mir.
“Ini adalah bagian dari permainan, olahraga, dan MotoGP. Saya tidak menganggap gelar ini kurang pantas untuk diraih karena Marquez tidak ada di sana ketika dia cedera," tandasnya.
Keberhasilan Mir menjuarai MotoGP 2020 walau dengan satu podium kemenangan juga mendapat pembelapaan dari rider gaek sekaligus legenda MotoGP, Valentino Rossi.
Menurut peraih sembilan gelar juara dunia itu, Joan Mir sangat pantas untuk merengkuh titel pembalap terbaik MotoGP 2020.
“Saya rasa Mir sangat layak menjadi juara dunia bersama Suzuki. Mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa dan motor mereka bekerja sangat baik," kata Rossi dikutip dari GPOne, Selasa (17/11/2020).
“Mir sangat muda, tapi tidak membuat kesalahan. Dia selalu membuat keputusan dengan tepat pada momen krusial dan dia cepat," tambahnya.