Antara Pandemi dan Prestasi, Catatan Bulu Tangkis Indonesia di Tahun 2020

Syaiful Rachman Suara.Com
Jum'at, 25 Desember 2020 | 21:48 WIB
Antara Pandemi dan Prestasi, Catatan Bulu Tangkis Indonesia di Tahun 2020
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, menjuarai All England 2020 usai mengalahkan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) di Arena Birmingham, Inggris, Minggu (15/3). [Humas. PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BWF juga mewajibkan penggunaan masker setiap waktu, kecuali para pemain yang sedang bertanding, menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan dan selalu menjaga jarak aman.

Tidak itu saja, BWF menerapkan aturan baru kepada atlet, yakni larangan kontak fisik, baik jabat tangan, pelukan maupun bertukar raket atau kaos. Kontak hanya dilakukan singkat sekali, berupa isyarat pada awal dan akhir pertandingan.

Jepang, Taiwan, India, Prancis, Jerman, Spanyol, Inggris, Rusia, Belanda, Kanada, Amerika Serikat, Swiss, Ceko, Estonia, Hungaria, Swedia, Finlandia, Ukraina, Skotlandia, Wales, Norwegia dan Irlandia menyambut baik turnamen level Super 750 ini dan mengirimkan wakil-wakilnya.

Sebaliknya Indonesia mengambil keputusan berbeda dengan tidak mengirimkan satu pun wakilnya ke turnamen bergengsi tersebut.

Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto menyampaikan dua alasan yang mendasari pertimbangan Indonesia menarik diri dari turnamen itu.

Pertama, kekhawatiran para atlet terhadap kemungkinan terpapar COVID-19, baik dalam perjalanan, di tempat transit maupun di lokasi pertandingan.

Kedua, atlet dan ofisial ragu ikut ambil bagian dalam turnamen ini karena tidak ada jaminan dari BWF.

Pemain ganda putra Hendra Setiawan mengatakan keputusan Indonesia tidak berpartisipasi dalam Denmark Open 2020 sudah dipikirkan matang-matang.

“Tahun ini kami belum berani menempuh perjalanan jauh, seperti ke Eropa. Mungkin tahun depan kami bisa mulai lagi, tapi lihat-lihat dulu seperti apa situasinya. Kami juga harus mengetahui protokol kesehatan yang diterapkan di negara penyelenggara karena itu merupakan faktor penting yang bisa membuat kami merasa aman untuk bertanding,” papar Hendra.

Baca Juga: Alasan PBSI Pilih Rionny Mainaky Ketimbang Susy Susanti

Selain Indonesia, beberapa negara lain seperti Malaysia, China dan Thailand juga menarik diri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI