Simulasi Piala Thomas berlangsung 1-3 September 2020, sedangkan simulasi Piala Uber pada 8-10 September 2020. Keduanya digelar di Pelatnas Cipayung dan tanpa penonton.
Tim Thomas dan tim Uber masing-masing dibagi ke dalam empat grup. Dalam satu grup, ada tujuh pemain yang terdiri dari tiga pemain tunggal dan dua pasang pemain ganda. Tim dengan jumlah kemenangan terbanyak adalah juaranya.
Tim Harimau menjuarai simulasi Piala Thomas. Tim ini beranggotakan tiga tunggal putra Jonatan Christie, Karono dan Bobby Setiabudhi, dan dua ganda putra yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto serta Pramudya Kusumawardhana/Yeremi Erich Yoche Rambitan.
Tim garuda yang diisi oleh Gregoria Mariska Tunjung, Stephanie Widjaja dan Aisyah Sativa Fatetani serta pasangan Febby Valencia Dwijayanti Gani/Yulfira Barkah dan Jessita Putri Miantoro/Lanny Tria Mayasari, menjuarai simulasi Piala Uber.
Sayang, pada pertengahan September, BWF memutuskan menunda Piala Thomas dan Uber 2020 karena spandemi COVID-19 yang masih belum mereda di banyak negara.
Kejuaraan beregu sangat bergengsi yang awalnya dijadwalkan diadakan pada 3-11 Oktober 2020 di Aarhus, Denmark, itu pun ditunda hingga Oktober 2021.
Meskipun sudah melakukan persiapan maksimal, latihan dan simulasi, para pemain pelatnas menerima keputusan itu dengan lapang dada. Mereka bersyukur masih bisa mengikuti turnamen dan sekaligus mencetak prestasi di tengah pandemi walau hanya dalam skala kecil.
Mundur dari Denmark Open
Dari sekian banyak turnamen yang ditangguhkan oleh BWF, Denmark Open menjadi satu-satunya turnamen yang digelar sesuai jadwal pada 13-18 Oktober 2020 di Odense Sports Park, Odense, Denmark.
Baca Juga: Alasan PBSI Pilih Rionny Mainaky Ketimbang Susy Susanti
Namun, BWF tak mau begitu saja memberi izin. Mereka menuntut panitia agar menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar virus corona tidak menyebar kepada pemain, pelatih, ofisial dan staf.