Antara Pandemi dan Prestasi, Catatan Bulu Tangkis Indonesia di Tahun 2020

Syaiful Rachman Suara.Com
Jum'at, 25 Desember 2020 | 21:48 WIB
Antara Pandemi dan Prestasi, Catatan Bulu Tangkis Indonesia di Tahun 2020
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, menjuarai All England 2020 usai mengalahkan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) di Arena Birmingham, Inggris, Minggu (15/3). [Humas. PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Setelah All England 2020, pandemi COVID-19 di berbagai belahan dunia semakin buruk saja sampai kemudian mendorong Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menempuh langkah mengisolasi para pemain di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, agar tak tertular penyakit itu.

Keputusan PBSI itu cukup efektif. Selama Pelatnas, kesehatan para atlet bisa dengan mudah dipantau. Mereka diwajibkan menjalani tes usap (swab test) secara berkala guna memastikan tak ada pemain yang terpapar COVID-19.

Akan tetapi, terlalu lama berada di pelatnas ternyata membuat atlet jenuh, apalagi melakukan aktivitas yang itu-itu saja dan terus berulang setiap hari, yakni makan, istirahat dan berolahraga ringan. Mereka pun mulai merindukan turnamen.

Pemberian bonus dari Djarum Foundation kepada Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti atas prestasi menjuarai All England 2020. Seremoni dilakukan via daring lewat aplikasi Zoom, Kamis (11/6/2020). [Humas PBSI]
Pemberian bonus dari Djarum Foundation kepada Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti atas prestasi menjuarai All England 2020. Seremoni dilakukan via daring lewat aplikasi Zoom, Kamis (11/6/2020). [Humas PBSI]

Melihat hal ini, PBSI berinisiatif menggelar turnamen internal yang hanya diikuti oleh pemain pelatnas. Meskipun skalanya kecil, turnamen itu menyuguhkan atmosfer serupa pertandingan besar, lengkap dengan wasit, hakim servis, hakim garis dan hadiah untuk para pemenang.

Bedanya, turnamen ini tidak dihadiri penonton. Masyarakat bisa menyaksikan pertandingan secara daring (online) melalui aplikasi dalam ponsel pintar.

Ajang bertajuk PBSI Home Tournament di Pelatnas Cipayung mulai 24 Juni sampai 24 Juli 2020 itu memainkan lima sektor berbeda. Masing-masing sektor dipertandingkan setiap pekan selama tiga hari, yaitu Rabu, Kamis dan Jumat.

Turnamen itu dibuka dengan pertandingan ganda putra, dilanjutkan ganda campuran, tunggal putra, ganda putri dan ditutup laga tunggal putri.

Fajar Alfian/Yeremia Erich Yoche Rambitan menjuarai ganda putra, ganda campuran untuk Praveen/Melati, tunggal putra direbut Anthony Ginting, ganda putri menjadi milik Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto, dan gelar juara tunggal putri dikalungkan kepada Gregoria Mariska Tunjung.

Melihat sukses penyelenggaraan Home Tournament, PBSI kemudian kembali berinisiatif menggelar turnamen serupa, namun kali ini menggunakan format Piala Thomas dan Uber.

Baca Juga: Alasan PBSI Pilih Rionny Mainaky Ketimbang Susy Susanti

Berbeda dari Home Tournament yang digelar dengan tujuan mengasah keterampilan sekaligus mengobati kerinduan pemain kepada turnamen, Simulasi Piala Thomas dan Uber diadakan sebagai persiapan sebelum menghadapi turnamen bergengsi itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI